Di minggu terakhir bulan puasa 2016 ini, saya berkesempatan menelusuri jalur tengkorak ruas Purworejo-Magelang yang memiliki tanjakan maut yang sering memakan korban menggunakan truck tronton Isuzu Giga yang dikemudikan oleh om Dhidhi WP. Dulu rekan saya saat bawa truck tronton Sumber Alam Expres saat membawa muatan semen 30 ton juga pernah masuk jurang sedalam 30 meter.
Dari penelusuran saya, Para pengendara yang melalui ruas jalan ini harus meningkatkan kewaspadaannya utamanya saat melintasi jalur-jalur berbahaya yang ada di wilayah Kabupaten Purworejo. Sejumlah tanjakan maut yang perlu diwaspadai yakni mulai dari perbatasan Purworejo-Magelang di Desa Kalijambe, Kecamatan Bener hingga Margoyoso di kecamatan Salaman. Lokasi lain yang patut diantisipasi yakni di pertigaan arah Desa Banyuasin, Kecamatan Loano. Sebab, pertigaan itu dekat dengan tanjakan menikung dan sangat berbahaya. Di lokasi itu juga kerap terjadi kecelakaan, seperti sepeda motor dan mobil. Biasanya kecelakaan dipicu oleh pengendara yang menyeberang tapi tidak memastikan kondisi lalu lintas dari lawan arah.
Lokasi jalur tengkorak di Desa Kalijambe tersebut perlu diwaspadai karena sering terjadi kecelakaan lalu lintas dengan korban meninggal dunia. Ada dua titik tanjakan yang harus diantisipasi, yakni di titik perbatasan tugu Purworejo- Magelang dan tanjakan kedua di dekat warung dawet. Karena disepanjang jalan tersebut banyak tikungan dan turunan tajam yang berbatasan langsung dengan jurang. Kondisi ini dapat memicu terjadinya kecelakaan, terlebih bagi pengendara yang tidak menguasai medan jalan.. Adapun kondisi yang membahayakan dimulai dari KM 17 hingga daerah perbatasan Margoyoso Magelang. Lokasi jalur ini dikenal masyarakat sebagai jalur tengkorak antara lain tanjakan Randu Alas yang dimulai dari jembatan Sungai Kodil yang merupakan daerah perbatasan Desa Ketosari dengan Desa Kalijambe.
Di tanjakan terberat jelang perbatasan Kalijambe - Mergoyoso, kendaraan berat seperti truk dan bus sering tak kuat menanjak atau mengalami rem blong. Untuk itu pengendara diimbau mengurangi kecepatan saat melintas di jalur tersebut. Namun tenang saja, warga yang ada di sekitar tanjakan maut bersiaga membantu pengendara untuk melintas. Jika ada kendaraan berat melintas, maka sebagian warga akan menghentikan kendaraan dari arah berlawanan. Untuk kendaraan besar melintasnya harus bergantian agar mereka tidak terpergok yang berakibat gagal menanjak. Kalau kita melaju dari arah Purworejo menggunakan kendaraan berat dan panjang semacam truck tronton, sebisa mungkin kita ambil jalur contraflow demi keselamatan kita bersama.
Selanjutnya, tidak jauh dari tanjakan Randu Alas, jalur yang juga
dikenal sebagai jalur tengkorak adalah turunan sekaligus tikungan tajam
Pleret yang masuk wilayah Desa Kalijambe, Kecamatan Bener. Di lokasi ini
sering terjadi kecelakaan kendaraan berat yang mengalami rem blong dan
akhirnya terjun ke jurang. Melalui jalur ini, pengendara harus benar-benar mengecek kesiapan rem dan stamina tubuh agar selamat sampai tujuan.
Menelusuri Tanjakan Maut Kalijambe di Jalur Tengkorak Purworejo-Magelang dengan Truck Isuzu Giga FVM 285ps |
Dari penelusuran saya, Para pengendara yang melalui ruas jalan ini harus meningkatkan kewaspadaannya utamanya saat melintasi jalur-jalur berbahaya yang ada di wilayah Kabupaten Purworejo. Sejumlah tanjakan maut yang perlu diwaspadai yakni mulai dari perbatasan Purworejo-Magelang di Desa Kalijambe, Kecamatan Bener hingga Margoyoso di kecamatan Salaman. Lokasi lain yang patut diantisipasi yakni di pertigaan arah Desa Banyuasin, Kecamatan Loano. Sebab, pertigaan itu dekat dengan tanjakan menikung dan sangat berbahaya. Di lokasi itu juga kerap terjadi kecelakaan, seperti sepeda motor dan mobil. Biasanya kecelakaan dipicu oleh pengendara yang menyeberang tapi tidak memastikan kondisi lalu lintas dari lawan arah.
Lokasi jalur tengkorak di Desa Kalijambe tersebut perlu diwaspadai karena sering terjadi kecelakaan lalu lintas dengan korban meninggal dunia. Ada dua titik tanjakan yang harus diantisipasi, yakni di titik perbatasan tugu Purworejo- Magelang dan tanjakan kedua di dekat warung dawet. Karena disepanjang jalan tersebut banyak tikungan dan turunan tajam yang berbatasan langsung dengan jurang. Kondisi ini dapat memicu terjadinya kecelakaan, terlebih bagi pengendara yang tidak menguasai medan jalan.. Adapun kondisi yang membahayakan dimulai dari KM 17 hingga daerah perbatasan Margoyoso Magelang. Lokasi jalur ini dikenal masyarakat sebagai jalur tengkorak antara lain tanjakan Randu Alas yang dimulai dari jembatan Sungai Kodil yang merupakan daerah perbatasan Desa Ketosari dengan Desa Kalijambe.
Di tanjakan terberat jelang perbatasan Kalijambe - Mergoyoso, kendaraan berat seperti truk dan bus sering tak kuat menanjak atau mengalami rem blong. Untuk itu pengendara diimbau mengurangi kecepatan saat melintas di jalur tersebut. Namun tenang saja, warga yang ada di sekitar tanjakan maut bersiaga membantu pengendara untuk melintas. Jika ada kendaraan berat melintas, maka sebagian warga akan menghentikan kendaraan dari arah berlawanan. Untuk kendaraan besar melintasnya harus bergantian agar mereka tidak terpergok yang berakibat gagal menanjak. Kalau kita melaju dari arah Purworejo menggunakan kendaraan berat dan panjang semacam truck tronton, sebisa mungkin kita ambil jalur contraflow demi keselamatan kita bersama.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.