Ada yang masih ingat dengan top scorer Liga Indonesia II pada 1995-1996, ya, dia
adalah Dejan Gluscevic asal Yugoslavia. Dejan Gluscevic ini pernah main
bersama Bandung Raya. Datang sebagai pemain pinjaman dari Pelita Jaya ( Karena kehadiran Roger
Milla saat itu), Dejan Gluscevic sontak menjadi idola di Bandung saat
itu dan menjadi buah bibir di kancah Sepakbola Nasional dengan permainan
apiknya dan lesakkan Gol - gol penting buat Bandung Raya saat itu. Duetnya dengan Peri Sandria menjadi momok bagi lawan Bandung Raya,
Sepatu emas dan gelar Juara Ligina 1995/96 makin mentasbihkan bahwa
Dejan sudah menjadi idola di Bandung. Bandung Raya yang semasa Galatama di pandang sebelah mata dan hanya di
tonton hanya segelintir orang, pada musim itu mempunyai massa yang
hampir sebanding dengan saudara tua nya Persib. Dan ternyata aku masih menyimpan foto yang dia kirimkan saat sudah
membela klub Tanjong Pagar FC Singapura. Surat ini berstempel pos
Singapura tanggal 24 Agustus 1999.
Dejan Gluscevic Kembali Ke Indonesia
Ada sosok asing tapi akrab bagi sepak bola Indonesia di ajang Piala AFF U-19 di Surabaya, Jawa Timur, 9-22 September 2013 lalu. Di mana kembalinya Dejan Gluscevic yang sempat bersinar sebagai legiun asing di sepakbola Indonesia. Namun kali ini, Gluscevic hadir sebagai juru taktik timn nasional (timnas) U-19 Singapura.
Publik sepakbola Indonesia pernah terpukau dengan aksi-aksi Gluscevic pada era 1990an. Di mana pemain kelahiran Serbia tersebut, merupakan bintang Bandung Raya dan Pelita Jaya. Saat kompetisi tertinggi di Indonesia masih menggunakan nama Liga Indonesia (Ligina).
Kebintangan Gluscevic benar-benar terang pada Ligina tahun 1995-1996. Di mana saat itu, Gluscevic berhasil mengantarkan Bandung Raya menjadi juara. Dan di periode itu pula, pemain kelahiran Prijepole Montenegro, 21 Juli 1967, tersebut, berhasil mencatatkan dirinya sebagai pencetak gol terbanyak.
Gluscevic yang pada akhirnya memutuskan pulang ke negara asal saat kisruh politik melanda Tanah Air pada tahun 1998. Namun, dia akhirnya kembali ke Indonesia, tapi dipastikan menjadi lawan. Jika timnas U-19 Singapura mampu lolos dari Grup A, bukan tidak mungkin akan terjadi pertemuan antara Gluscevic dengan timnas U-19 Indonesia.
"Saya senang bisa kembali ke Indonesia. Di mana saya selalu suka dengan iklim dari sepak bola Indonesia itu sendiri. Saat itu, saya sebenarnya masih ingin bermain di sini. Tapi saat itu, situasinya tidak mendukung saya untuk kembali," ungkap Gluscevic.
Sebenarnya nama Gluscevic sempat kembali dikait-kaitkan dengan sepak bola Indonesia. Tepatnya tahun 2011, ketika namanya disebut akan menukangi Persija Jakarta di kompetisi Indonesia Super League (ISL). Namun sayang, hal tersebut akhirnya tidak terlaksana. Setelah Gluscevic lebih memilih terus bekerjasama dengan Federasi Sepakbola Singapura.
Dejan Gluscevic Kembali Ke Indonesia
Ada sosok asing tapi akrab bagi sepak bola Indonesia di ajang Piala AFF U-19 di Surabaya, Jawa Timur, 9-22 September 2013 lalu. Di mana kembalinya Dejan Gluscevic yang sempat bersinar sebagai legiun asing di sepakbola Indonesia. Namun kali ini, Gluscevic hadir sebagai juru taktik timn nasional (timnas) U-19 Singapura.
Publik sepakbola Indonesia pernah terpukau dengan aksi-aksi Gluscevic pada era 1990an. Di mana pemain kelahiran Serbia tersebut, merupakan bintang Bandung Raya dan Pelita Jaya. Saat kompetisi tertinggi di Indonesia masih menggunakan nama Liga Indonesia (Ligina).
Kebintangan Gluscevic benar-benar terang pada Ligina tahun 1995-1996. Di mana saat itu, Gluscevic berhasil mengantarkan Bandung Raya menjadi juara. Dan di periode itu pula, pemain kelahiran Prijepole Montenegro, 21 Juli 1967, tersebut, berhasil mencatatkan dirinya sebagai pencetak gol terbanyak.
Gluscevic yang pada akhirnya memutuskan pulang ke negara asal saat kisruh politik melanda Tanah Air pada tahun 1998. Namun, dia akhirnya kembali ke Indonesia, tapi dipastikan menjadi lawan. Jika timnas U-19 Singapura mampu lolos dari Grup A, bukan tidak mungkin akan terjadi pertemuan antara Gluscevic dengan timnas U-19 Indonesia.
"Saya senang bisa kembali ke Indonesia. Di mana saya selalu suka dengan iklim dari sepak bola Indonesia itu sendiri. Saat itu, saya sebenarnya masih ingin bermain di sini. Tapi saat itu, situasinya tidak mendukung saya untuk kembali," ungkap Gluscevic.
Sebenarnya nama Gluscevic sempat kembali dikait-kaitkan dengan sepak bola Indonesia. Tepatnya tahun 2011, ketika namanya disebut akan menukangi Persija Jakarta di kompetisi Indonesia Super League (ISL). Namun sayang, hal tersebut akhirnya tidak terlaksana. Setelah Gluscevic lebih memilih terus bekerjasama dengan Federasi Sepakbola Singapura.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.