Tulisan ini akan membahas skenario penyebab utama terjadinya kecelakaan maut yang paling sering terjadi di luar jalur tol. Skenario ini saya pelajari dari apa yang saya lihat di lapangan berdasar lintasan terakhir, luka pada kendaraan, posisi kendaraan pasca kecelakaan dan saya perdalam dari berbagai foto kecelakaan yang saya koleksi. Maka saya buat skenario ini untuk pembaca agar terhindar dari maut dan tetap selamat dengan mempelajari faktor faktor penyebab yang menimpa korban.
1. Persimpangan Jalur Tanpa Lampu Merah
Ini adalah pembunuh nomor satu, tabrakan di persimpangan jalur selalu sama dan berakibat serius, dapat terjadi pada siapa saja dan biasanya pengendara yang terlibat mengklaim bahwa mereka tak melihat ada kendaraan datang. Meskipun begitu pengendara bisa menghindari dengan defensive riding dan tetap awas.
Apa yg salah?
Pengendara (motor biasanya) berjalan di belakang sebuah mobil, ketika mobil tiba tiba belok kiri, motor bermanuver melewati mobil di sisi kanan, ternyata dari arah kiri ada mobil lain yg melaju dan tidak terlihat karena terhalang mobil yang di dahului.
Cara menghindari kesalahan:
- Jangan pernah mendahului apabila di depan ada persimpangan jalur tanpa lampu merah.
- Masuki tiap persimpangan jalur dengan sebanyak mungkin pendangan dan informasi, perhatikan posisi kendaraan di depan.
- Tanyakan pada diri sendiri "sudahkah saya terlihat?". Pastikan anda pada posisi terpantau pengendara lain.
2. Tikungan
Jujur saja, tewas ditikungan adalah mati konyol, karena bisa dihindari. Fakta membuktikan bahwa pengendara motor buta medan adalah korban terbanyak dalam kecelakaan ini.
Apa yg salah?
Pengendara (biasanya motor) memasuki tikungan terlalu cepat dan gagal meprediksi radius tikungan dan tak sempat memantau keadaan di ujung tikungan. Dari kegagalan ini ia berada di jalur yang kurang tepat hingga terlalu dekat jalur lawan kemudian gagal menikung dengan benar. Efeknya munculah panik (ada yang menurunkan gas dan mengerem tiba tiba) hingga ketika keluar tikungan malah lari jauh ke arah lawan hingga tabrakan.
Cara menghindar kesalahan:
- Jaga kecepatan aman agar bisa merubah jalur saat menikung bila diperlukan. Perhatikan keadaan tikungan dan marka.
- Masuki tikungan dengan pandangan terbaik untuk melewatinya.
- Jika tiba tiba tikungan menyempit (baik keadaan jalan maupun ada kendaraan lain) jangan panik. Karena panik bisa membuat kendaraan hilang kendali.
3. Mendahului Secara Tiba Tiba
Tabrakan ketika mendahului adalah kasus paling banyak ke tiga dalam kecelakaan.
Apa yg salah?
Pengendara terlalu dekat pada kendaraan didepannya dan manuver tiba tiba untuk mendahuluinya. Ternyata didepan ada kendaraan dari arah berlawanan dan tak ada waktu dan jarak lagi untuk pindah jalur hingga terjadilah tabrakan.
Cara menghindari kesalahan:
- Kunci utama mendahului adalah perencanaan yg matang, jangan gak sabaran dan terburu buru atau agresif. Posisikan diri anda dengan pandangan terbaik kearah depan.
- Perhatikan jalan didepan dengan seksama, adakah hal hal yang berpotensi bahaya? Jika ada sedikit saja, jangan mendahului. Percayalah karena sebentar lagi anda dapat lagi kesempatan untuk mendahului.
Kecelakaan tidak begitu saja terjadi, ada sebabnya. Kesalahan manusia menjadi faktor utama. Selebihnya faktor teknis dan alam. Namun tidak ada salahnya kita belajar dari peristiwa yang sudah terjadi untuk evaluasi kita kedepannya. Keselamatan adalah segalanya dan harus kita mulai dari diri kita sendiri.
1. Persimpangan Jalur Tanpa Lampu Merah
Ini adalah pembunuh nomor satu, tabrakan di persimpangan jalur selalu sama dan berakibat serius, dapat terjadi pada siapa saja dan biasanya pengendara yang terlibat mengklaim bahwa mereka tak melihat ada kendaraan datang. Meskipun begitu pengendara bisa menghindari dengan defensive riding dan tetap awas.
Apa yg salah?
Pengendara (motor biasanya) berjalan di belakang sebuah mobil, ketika mobil tiba tiba belok kiri, motor bermanuver melewati mobil di sisi kanan, ternyata dari arah kiri ada mobil lain yg melaju dan tidak terlihat karena terhalang mobil yang di dahului.
Cara menghindari kesalahan:
- Jangan pernah mendahului apabila di depan ada persimpangan jalur tanpa lampu merah.
- Masuki tiap persimpangan jalur dengan sebanyak mungkin pendangan dan informasi, perhatikan posisi kendaraan di depan.
- Tanyakan pada diri sendiri "sudahkah saya terlihat?". Pastikan anda pada posisi terpantau pengendara lain.
2. Tikungan
Jujur saja, tewas ditikungan adalah mati konyol, karena bisa dihindari. Fakta membuktikan bahwa pengendara motor buta medan adalah korban terbanyak dalam kecelakaan ini.
Apa yg salah?
Pengendara (biasanya motor) memasuki tikungan terlalu cepat dan gagal meprediksi radius tikungan dan tak sempat memantau keadaan di ujung tikungan. Dari kegagalan ini ia berada di jalur yang kurang tepat hingga terlalu dekat jalur lawan kemudian gagal menikung dengan benar. Efeknya munculah panik (ada yang menurunkan gas dan mengerem tiba tiba) hingga ketika keluar tikungan malah lari jauh ke arah lawan hingga tabrakan.
Cara menghindar kesalahan:
- Jaga kecepatan aman agar bisa merubah jalur saat menikung bila diperlukan. Perhatikan keadaan tikungan dan marka.
- Masuki tikungan dengan pandangan terbaik untuk melewatinya.
- Jika tiba tiba tikungan menyempit (baik keadaan jalan maupun ada kendaraan lain) jangan panik. Karena panik bisa membuat kendaraan hilang kendali.
3. Mendahului Secara Tiba Tiba
Tabrakan ketika mendahului adalah kasus paling banyak ke tiga dalam kecelakaan.
Apa yg salah?
Pengendara terlalu dekat pada kendaraan didepannya dan manuver tiba tiba untuk mendahuluinya. Ternyata didepan ada kendaraan dari arah berlawanan dan tak ada waktu dan jarak lagi untuk pindah jalur hingga terjadilah tabrakan.
Cara menghindari kesalahan:
- Kunci utama mendahului adalah perencanaan yg matang, jangan gak sabaran dan terburu buru atau agresif. Posisikan diri anda dengan pandangan terbaik kearah depan.
- Perhatikan jalan didepan dengan seksama, adakah hal hal yang berpotensi bahaya? Jika ada sedikit saja, jangan mendahului. Percayalah karena sebentar lagi anda dapat lagi kesempatan untuk mendahului.
Kecelakaan tidak begitu saja terjadi, ada sebabnya. Kesalahan manusia menjadi faktor utama. Selebihnya faktor teknis dan alam. Namun tidak ada salahnya kita belajar dari peristiwa yang sudah terjadi untuk evaluasi kita kedepannya. Keselamatan adalah segalanya dan harus kita mulai dari diri kita sendiri.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.