Ada yang unik, ajaib dan aku yang biasa berpikir dari sudut berbeda merasa janggal dengan sebuah foto bus berwarna kuning yang diambil hari ini, Senin 11 Januari 2016. Bus berwarna kuning ini bergarasi di Jogja bagian utara dengan inisial WS. Unik dan janggalnya apa? Ternyata bus ini semua crew nya berasal dari 1 desa di Kecamatan Ambal, Kebumen dan merupakan teman akrab sejak dulu. Wow... Ada trio Ambal dalam 1 bus? Tentu ini bukan sebuah kelaziman dan membuat banyak orang bertanya tanya, mungkin juga begitu yang dialami oleh rekan satu garasi. Mungkin kalau ke 3 crew berasal dari satu desa dimana garasi berada tidak menjadi masalah, namun ini berasal dari tempat yang cukup jauh. Bagi saya ini mudah di baca sebagai teori konspirasi...
Ini adalah skenario untuk mempertahankan sebuah eksistensi. Ini berdasar sifat manusianya (aku sangat mengenal sifat yuli).
Dalam skenario ini Yuli (driver) sebagai Maha Raja, Triono (driver) sebagai Maha Patih (Perdana Menteri). Ketika sudah terbentuk dua penguasa yang menyatu maka butuh beteng, nah di angkatlah Supri (kernet) sebagai beteng. Karena kalau beteng dari luar Ambal terganggulah skenario mereka.
Artinya apa? Ini artinya adalah sebuah rumusan strategi untuk keberadaaan eksistensinya. Artinya mereka juga berupaya melakukan penghindaran atau melawan pengontrolan dari pihak lain. Ini bisa berbahaya dan melukai nilai nilai kerukunan dan kebersamaan dalam satu garasi. Sangat mungkin teman beda bus satu garasi mereka akan bertanya tanya dan bisa berpotensi menimbulkan rasa iri. Pokoknya enggak sehat deh, seakan telah terjadi KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) meski Korupsinya kemungkinan besar tidak, la apanya yang dikorupsi hehehe...
Alangkah baiknya apabila mereka di cerai saja dan di pecah dalam beberapa bus, toh ada banyak bus dalam PO tersebut. Jujur saja, saya sebagai pihak netral tanpa memihak siapapun melihat sesuatu yang kurang baik. Dan saya tulis di sini karena saya mencintai dunia transportasi publik dan bus pada khususnya. Semoga dengan tulisan ini bisa menjadi evaluasi bagi manajemen PO tersebut.
Ini adalah skenario untuk mempertahankan sebuah eksistensi. Ini berdasar sifat manusianya (aku sangat mengenal sifat yuli).
Dalam skenario ini Yuli (driver) sebagai Maha Raja, Triono (driver) sebagai Maha Patih (Perdana Menteri). Ketika sudah terbentuk dua penguasa yang menyatu maka butuh beteng, nah di angkatlah Supri (kernet) sebagai beteng. Karena kalau beteng dari luar Ambal terganggulah skenario mereka.
Artinya apa? Ini artinya adalah sebuah rumusan strategi untuk keberadaaan eksistensinya. Artinya mereka juga berupaya melakukan penghindaran atau melawan pengontrolan dari pihak lain. Ini bisa berbahaya dan melukai nilai nilai kerukunan dan kebersamaan dalam satu garasi. Sangat mungkin teman beda bus satu garasi mereka akan bertanya tanya dan bisa berpotensi menimbulkan rasa iri. Pokoknya enggak sehat deh, seakan telah terjadi KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) meski Korupsinya kemungkinan besar tidak, la apanya yang dikorupsi hehehe...
Alangkah baiknya apabila mereka di cerai saja dan di pecah dalam beberapa bus, toh ada banyak bus dalam PO tersebut. Jujur saja, saya sebagai pihak netral tanpa memihak siapapun melihat sesuatu yang kurang baik. Dan saya tulis di sini karena saya mencintai dunia transportasi publik dan bus pada khususnya. Semoga dengan tulisan ini bisa menjadi evaluasi bagi manajemen PO tersebut.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.