Tanggal 28 Desember 2015 dalam akun Facebook aku menulis status mengenai perkataan Sengkuni dalam dunia pewayangan seperti ini: Sengkuni bilang: "Aku korbankan diriku menjadi jahat agar kalian tetap menjadi baik. Jadi jangan pernah ceramahi aku tentang kebaikan. Walaupun hatiku tidak sebesar mulutku, tapi otakku sungguh melampaui kalian semua"
Dan sudah pasti terjadi juga diskusi yang cukup menarik dalam kolom komentar seperti berikut:
Vitray Yuniar:
arep comen pie iki lahh filosofi ne om wid terlalu tinggi.
Widodo Groho Triatmojo:
Itu kata Sengkuni mas
Vitray Yuniar:
hehehe,,,,,
M Azhar Jeuze:
bahkan krisna pun pernah menjadi jahat dan menghalalkan segala cara
#nopoleres ngaten om?
Widodo Groho Triatmojo:
Betul mas, memang dalam salah satu episode begitu ceritanya
M Azhar Jeuze:
dulu waktu kecil saya tahunya wayang itu bercerita ttg benar-salah, hitam-putih, lakon-musuh. tp ternyata ketika tahu detailnya, ga sesederhana itu. nilai filosofisnya jauh lebih besar dr apa yg saya tau sebelumnya. saya tertipu mentah2
Widodo Groho Triatmojo:
Dunia yang begitu luas dengan segala isinya di kemas dalam satu kotak saja dan begitu di mainkan mencakup segala sendi kehidupan. Hebat memang Sunan Kalijogo ya mas....
M Azhar Jeuze:
leres om. ning kulo nyuwun pencerahan, kok sunan kalijogo om?
Widodo Groho Triatmojo:
Eh apa bukan ya mas. Agak lupa saya mas. Diantara sunan kalijogo dan sunan bonang apa ya. Memang sih awalnya dari India tapi sepertinya setelah di modifikasi oleh tokoh asli nusantara lebih komplit dengan penambahan punakawan...
M Azhar Jeuze:
nggih om, kadhose leres sunan kalijogo. ngapunten saya baru mudeng.
Anugrah Putra Djangkaru:
Dalam konteks krisna beda dg sengkuni . . . Krisna menjadi jahat atau baik diikuti dg perubahan wujud . . . Yang artina dalam diri krisna terdapat kemunafikan. Bahkan ketika mjadi jahat seringkali tdk dsadari bahwa itu krisna. Sedangkan sengkuni terang2an dg wujud yg tak pernah berubah . . .
Widodo Groho Triatmojo:
Iya mas
Dan untuk melihat versi asli bisa klik Status Facebook Ini
Dan sudah pasti terjadi juga diskusi yang cukup menarik dalam kolom komentar seperti berikut:
Vitray Yuniar:
arep comen pie iki lahh filosofi ne om wid terlalu tinggi.
Widodo Groho Triatmojo:
Itu kata Sengkuni mas
Vitray Yuniar:
hehehe,,,,,
M Azhar Jeuze:
bahkan krisna pun pernah menjadi jahat dan menghalalkan segala cara
#nopoleres ngaten om?
Widodo Groho Triatmojo:
Betul mas, memang dalam salah satu episode begitu ceritanya
M Azhar Jeuze:
dulu waktu kecil saya tahunya wayang itu bercerita ttg benar-salah, hitam-putih, lakon-musuh. tp ternyata ketika tahu detailnya, ga sesederhana itu. nilai filosofisnya jauh lebih besar dr apa yg saya tau sebelumnya. saya tertipu mentah2
Widodo Groho Triatmojo:
Dunia yang begitu luas dengan segala isinya di kemas dalam satu kotak saja dan begitu di mainkan mencakup segala sendi kehidupan. Hebat memang Sunan Kalijogo ya mas....
M Azhar Jeuze:
leres om. ning kulo nyuwun pencerahan, kok sunan kalijogo om?
Widodo Groho Triatmojo:
Eh apa bukan ya mas. Agak lupa saya mas. Diantara sunan kalijogo dan sunan bonang apa ya. Memang sih awalnya dari India tapi sepertinya setelah di modifikasi oleh tokoh asli nusantara lebih komplit dengan penambahan punakawan...
M Azhar Jeuze:
nggih om, kadhose leres sunan kalijogo. ngapunten saya baru mudeng.
Anugrah Putra Djangkaru:
Dalam konteks krisna beda dg sengkuni . . . Krisna menjadi jahat atau baik diikuti dg perubahan wujud . . . Yang artina dalam diri krisna terdapat kemunafikan. Bahkan ketika mjadi jahat seringkali tdk dsadari bahwa itu krisna. Sedangkan sengkuni terang2an dg wujud yg tak pernah berubah . . .
Widodo Groho Triatmojo:
Iya mas
Dan untuk melihat versi asli bisa klik Status Facebook Ini
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.