Coba perhatikan ketika kita naik bus. Sepanjang perjalanan kita akan melihat aktivitas anak usia sekolah dasar hingga SMP di pinggir jalan. Pandangan mereka tak pernah lepas dari jalan raya. Seperti menunggu sesuatu. Apabila kebetulan kita naik bus bagus, mereka segera mengarahkan kamera handphone-nya untuk mengikuti laju bus dan memberikan isyarat kepada sopir dengan menggerak-gerakkan ibu jarinya.
Mereka adalah para bus hunter atau istilah lainnya pemburu foto bus. Arti kode tangan itu minta sopir membunyikan klakson bersuara telolet dan juga lampu dim dengan mengangkat tangan dan menggerakkan ibu jarinya. Sebenarnya ini mengganggu konsentrasi sang sopir dan aktivitas tersebut cukup berisiko terhadap keselamatan anak-anak.
Dari segi keselamatan jelas sangat tidak aman. Bisa saja demi mendapatkan gambar yang bagus, anak-anak masuk ke badan jalan. Ambil momen bagus, bagaimana pun caranya, itu kan berbahaya. Selain itu, aksi bocah-bocah tersebut dikhawatirkan dapat mengganggu konsentrasi pengemudi bus. Karena mereka kerap bergerombol dan mengangkat tangannya lalu menggerak-gerakkan ibu jari sebagai tanda agar sopir bus membunyikan klakson dan menyalakan lampu dim atau strobo bila ada.
Kalau mereka beralasan sebagai penggemar bus dan ingin menghidupkan transportasi umum terutamabus, kan masih ada cara lain yang lebih aman. Yaitu dengan langkah nyata mengurangi kendaraan pribadi dan menggunakan transportasi umum untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Karena itu, sekedar saran kecil dari saya, komunitas terkait, dalam hal ini BMC misalnya segera turun ke lapangan untuk melakukan sosialisasi kepada anak-anak perekam laju bus. Kalau perlu, sopir bus juga tidak perlu melayani permintaan anak-anak membunyikan klakson. Bukannya apa-apa, ini demi keselamatan bersama.
Mereka adalah para bus hunter atau istilah lainnya pemburu foto bus. Arti kode tangan itu minta sopir membunyikan klakson bersuara telolet dan juga lampu dim dengan mengangkat tangan dan menggerakkan ibu jarinya. Sebenarnya ini mengganggu konsentrasi sang sopir dan aktivitas tersebut cukup berisiko terhadap keselamatan anak-anak.
Dari segi keselamatan jelas sangat tidak aman. Bisa saja demi mendapatkan gambar yang bagus, anak-anak masuk ke badan jalan. Ambil momen bagus, bagaimana pun caranya, itu kan berbahaya. Selain itu, aksi bocah-bocah tersebut dikhawatirkan dapat mengganggu konsentrasi pengemudi bus. Karena mereka kerap bergerombol dan mengangkat tangannya lalu menggerak-gerakkan ibu jari sebagai tanda agar sopir bus membunyikan klakson dan menyalakan lampu dim atau strobo bila ada.
Kalau mereka beralasan sebagai penggemar bus dan ingin menghidupkan transportasi umum terutamabus, kan masih ada cara lain yang lebih aman. Yaitu dengan langkah nyata mengurangi kendaraan pribadi dan menggunakan transportasi umum untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Karena itu, sekedar saran kecil dari saya, komunitas terkait, dalam hal ini BMC misalnya segera turun ke lapangan untuk melakukan sosialisasi kepada anak-anak perekam laju bus. Kalau perlu, sopir bus juga tidak perlu melayani permintaan anak-anak membunyikan klakson. Bukannya apa-apa, ini demi keselamatan bersama.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.