Berbagai tindak kekerasan dan pembakaran mungkin dilakukan sebagai isyarat
berkomunikasi bahkan oleh masyarakat tertentu dijadikan sebagai solusi
pelampiasan problematika yang dialaminya. Yang disinyalir menjadi
penyebab utama adalah kemuakan dan kekecewaan mendalam yang dialami
masyarakat terhadap hukum maupun pemerintahan.Seperti berita baru bari ini mengenai pembakaran bus PO Bejeu yang terjadi di Batang yang beritanya bisa dilihat di sini dan di sini
Umumnya mereka melakukan tindakan melawan tatanan sosial yang ada secara langsung. Hal ini muncul karena adanya rasa ketidakpuasan, ketidakadilan, frustrasi, adanya perasaan dicederai oleh institusi yang telah mapan atau lebih tinggi. Bila kejadian ini dalam skala besar, maka bentuknya menjadi kerusuhan massa. Mereka melakukan pengrusakan fasilitas umum dan apapun yang dipandang menjadi sasaran kemarahanannya.
Tindakan kekerasan, agresifitas ini merupakan bentuk akumulasi kebencian masyarakat atas problematika yang terjadi secara kontinyu dan tidak ada tanda-tanda akan selesainya masalah, namun justru semakin kompleksnya permasalahan yang terjadi. Tindakan agresifitas ini terjadi seiring berkembangnya zaman, pada masyarakat dengan mental yang belum siap menghadapi modernisasi dan globalisasi.
Sebagai bangsa yang dikenal ramah, cinta perdamaian dan menjunjung tinggi moral, sudah sewajarnya bagi kita untuk memikirkan solusi atas permasalahan terkait budaya kekerasan yang tengah melanda Indonesia ini. Sebab, tanpa kita sadari pula (seperti kekerasan yang menjadi membudaya) maka imbas dan dampak negatif akan kita rasakan bersama. Budaya negatif akan membuat masyarakat dan kita sebagai bangsa kehilangan orientasi, bahkan lebih parahnya adalah kehilangan identitas diri.
Umumnya mereka melakukan tindakan melawan tatanan sosial yang ada secara langsung. Hal ini muncul karena adanya rasa ketidakpuasan, ketidakadilan, frustrasi, adanya perasaan dicederai oleh institusi yang telah mapan atau lebih tinggi. Bila kejadian ini dalam skala besar, maka bentuknya menjadi kerusuhan massa. Mereka melakukan pengrusakan fasilitas umum dan apapun yang dipandang menjadi sasaran kemarahanannya.
Tindakan kekerasan, agresifitas ini merupakan bentuk akumulasi kebencian masyarakat atas problematika yang terjadi secara kontinyu dan tidak ada tanda-tanda akan selesainya masalah, namun justru semakin kompleksnya permasalahan yang terjadi. Tindakan agresifitas ini terjadi seiring berkembangnya zaman, pada masyarakat dengan mental yang belum siap menghadapi modernisasi dan globalisasi.
Sebagai bangsa yang dikenal ramah, cinta perdamaian dan menjunjung tinggi moral, sudah sewajarnya bagi kita untuk memikirkan solusi atas permasalahan terkait budaya kekerasan yang tengah melanda Indonesia ini. Sebab, tanpa kita sadari pula (seperti kekerasan yang menjadi membudaya) maka imbas dan dampak negatif akan kita rasakan bersama. Budaya negatif akan membuat masyarakat dan kita sebagai bangsa kehilangan orientasi, bahkan lebih parahnya adalah kehilangan identitas diri.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.