Seorang tamu istimewa mengunjungi Kampung Cyber, RT 36, Taman Sari, Yogyakarta, Minggu (12/10/2014) sore. Kunjungan itu pun tak disangka dan terkesan sangat mendadak lantaran tanpa pemberitahuan apa pun sebelumnya. Tamu tersebut adalah Mark Elliot Zuckerberg, sang kreator sekaligus pencipta media jejaring sosial Facebook. Programer asal Amerika Serikat tersebut sengaja menyempatkan diri mengunjungi Kampung Cyber di sela kunjungannya ke Kota Gudeg.
Penggagas Kampung Cyber, Antonius Sasongko, mengaku tak menyangka Mark Zuckerberg mengunjungi kampungnya. Bahkan, dia baru tahu saat Mark datang dan langsung ingin menemui dirinya. "Tadi dia datang sekitar pukul 15.00, ditemani bodyguard serta beberapa asistennya. Saya sendiri enggak menyangka dia datang ke sini dan mendadak pula," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Minggu malam.
Dia menceritakan, Mark kurang lebih berada di kampung tersebut selama 30 menit. Ia pun tidak sempat mempersilakan sang pencipta Facebook itu singgah dan mengobrol di rumahnya.
"Cuma ketemu di jalan kampung, lalu dia ingin mengobrol dan tanya-tanya soal Kampung Cyber, ngobrol-nya juga di pos ronda yang biasa dijadikan warga untuk tempat belajar internet," katanya.
Lebih lanjut, ia mengisahkan, selama mengobrol, Mark terlihat sangat antusias saat mendengarkan paparannya tentang sejarah Kampung Cyber, apalagi saat ia menjelaskan bahwa Facebook dijadikan sebagai media berkomunikasi antarwarga.
"Dari ekspresi wajah dan gerakan tubuhnya, dia memang kelihatannya antusias sekali. Dia tidak banyak bicara, lebih banyak mendengarkan penjelasan saya sambil manggut-manggut," kata Koko, sapaan akrabnya.
Koko pun berujar, Mark memang mengaku mengetahui keberadaan Kampung Cyber di Taman Sari tersebut. Namun, ia tidak mengatakan secara terus terang dari mana sang programer itu mengetahui kabar tentang Kampung Cyber ini.
Karena itu, saat menginjakkan kaki di Yogya, Mark meminta kepada pemandu wisata untuk mengantarkannya ke kampung ini. Meski demikian, baik Mark maupun para asisten dan petugas keamanan meminta agar keberadaan Mark di Kampung Cyber dirahasiakan.
"Sejak awal, pengawal dan asistennya meminta saya untuk merahasiakannya, bahkan warga pun dilarang untuk memotret atau mem-posting-nya saat Mark ada di sini tadi," ungkap Koko.
Selama 15 menit mengobrol bersama Mark Zuckerberg, Koko mengaku beberapa kali pria asal Amerika Serikat tersebut melontarkan pujian atas gagasan pencetusan Kampung Cyber, apalagi saat Mark mengetahui bahwa program itu murni dari swadaya masyarakat tanpa bantuan dari pemerintah.
Bahkan, Mark juga mengundangnya untuk datang ke Jakarta guna berbincang lebih jauh. Namun, Koko juga mengaku tidak mengetahui alasan ia diundang ke Jakarta oleh Mark Zuckerberg.
"Kebetulan besok kan dia ada acara di Jakarta, lalu dia tanya apakah saya bisa datang ke sana juga dan minta nomor kontak. Saya juga enggak tahu mau diajak ngapain, mungkin mau sharing atau ngobrol lebih jauh lagi," paparnya.
Penggagas Kampung Cyber, Antonius Sasongko, mengaku tak menyangka Mark Zuckerberg mengunjungi kampungnya. Bahkan, dia baru tahu saat Mark datang dan langsung ingin menemui dirinya. "Tadi dia datang sekitar pukul 15.00, ditemani bodyguard serta beberapa asistennya. Saya sendiri enggak menyangka dia datang ke sini dan mendadak pula," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Minggu malam.
Mark Zuckerberg (kiri) dan Antonius Sasongko (kanan) di Kampung Cyber, Jogja, Minggu (12/10/2014). |
Dia menceritakan, Mark kurang lebih berada di kampung tersebut selama 30 menit. Ia pun tidak sempat mempersilakan sang pencipta Facebook itu singgah dan mengobrol di rumahnya.
"Cuma ketemu di jalan kampung, lalu dia ingin mengobrol dan tanya-tanya soal Kampung Cyber, ngobrol-nya juga di pos ronda yang biasa dijadikan warga untuk tempat belajar internet," katanya.
Lebih lanjut, ia mengisahkan, selama mengobrol, Mark terlihat sangat antusias saat mendengarkan paparannya tentang sejarah Kampung Cyber, apalagi saat ia menjelaskan bahwa Facebook dijadikan sebagai media berkomunikasi antarwarga.
"Dari ekspresi wajah dan gerakan tubuhnya, dia memang kelihatannya antusias sekali. Dia tidak banyak bicara, lebih banyak mendengarkan penjelasan saya sambil manggut-manggut," kata Koko, sapaan akrabnya.
Mark Zuckerberg dan rombongan saat mengunjungi Kampung Cyber di Jogja, Minggu (12/10/2014). |
Koko pun berujar, Mark memang mengaku mengetahui keberadaan Kampung Cyber di Taman Sari tersebut. Namun, ia tidak mengatakan secara terus terang dari mana sang programer itu mengetahui kabar tentang Kampung Cyber ini.
Karena itu, saat menginjakkan kaki di Yogya, Mark meminta kepada pemandu wisata untuk mengantarkannya ke kampung ini. Meski demikian, baik Mark maupun para asisten dan petugas keamanan meminta agar keberadaan Mark di Kampung Cyber dirahasiakan.
"Sejak awal, pengawal dan asistennya meminta saya untuk merahasiakannya, bahkan warga pun dilarang untuk memotret atau mem-posting-nya saat Mark ada di sini tadi," ungkap Koko.
Mark Zuckerberg dan rombongan mampir ke Kampung Cyber, Jogja, Minggu (12/10/2014), sebelum melanjutkan perjalanan ke Jakarta untuk workshop Internet.org. |
Selama 15 menit mengobrol bersama Mark Zuckerberg, Koko mengaku beberapa kali pria asal Amerika Serikat tersebut melontarkan pujian atas gagasan pencetusan Kampung Cyber, apalagi saat Mark mengetahui bahwa program itu murni dari swadaya masyarakat tanpa bantuan dari pemerintah.
Bahkan, Mark juga mengundangnya untuk datang ke Jakarta guna berbincang lebih jauh. Namun, Koko juga mengaku tidak mengetahui alasan ia diundang ke Jakarta oleh Mark Zuckerberg.
"Kebetulan besok kan dia ada acara di Jakarta, lalu dia tanya apakah saya bisa datang ke sana juga dan minta nomor kontak. Saya juga enggak tahu mau diajak ngapain, mungkin mau sharing atau ngobrol lebih jauh lagi," paparnya.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.