Amblesnya jembatan Comal, Pemalang, berdampak luas. Kendaraan berat tak
leluasa berlalu lalang. Sebagian di antaranya bahkan terjebak. Inilah
kisah mereka yang kehilangan asa. Sopir truk, Supardi, berangkat
dari Kudus menuju Bandung. Seharusnya ia sudah sampai di tujuan. Tapi
hari ini ia masih berada di Comal, Pemalang. "Tidak tahu sampai kapan. Pasti rugi," kata Supardi, Jumat (18/7/2014).
Supardi mengaku tidak bisa menggunakan jalur alternatif karena sempitnya jalan. Beberapa di antaranya memilih tidak meneruskan perjalanan dan kembali ke Semarang. Kemudian melaju melalui jalur selatan. Para sopir berharap perbaikan jembatan segera selesai. Terutama sebelum H-4 Lebaran atau sebelum ada pelarangan beroperasi bagi kendaraan berat. "Kalau tidak, situasinya semakin sulit," tutur Supardi.
Kementerian Pekerjaan Umum memperkirakan perbaikan akan selesai dalam waktu 4-5 hari atau tepat H-4 sebelum Lebaran. Perkiraan serupa juga disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Sebagai langkah darurat, jembatan Comal akan dipasangi balley, sehingga arus lalu lintas di pantura tidak benar-benar terputus total.
Supardi mengaku tidak bisa menggunakan jalur alternatif karena sempitnya jalan. Beberapa di antaranya memilih tidak meneruskan perjalanan dan kembali ke Semarang. Kemudian melaju melalui jalur selatan. Para sopir berharap perbaikan jembatan segera selesai. Terutama sebelum H-4 Lebaran atau sebelum ada pelarangan beroperasi bagi kendaraan berat. "Kalau tidak, situasinya semakin sulit," tutur Supardi.
Kementerian Pekerjaan Umum memperkirakan perbaikan akan selesai dalam waktu 4-5 hari atau tepat H-4 sebelum Lebaran. Perkiraan serupa juga disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Sebagai langkah darurat, jembatan Comal akan dipasangi balley, sehingga arus lalu lintas di pantura tidak benar-benar terputus total.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.