Bagi sebagian orang mungkin tidak percaya kalau bencana banjir di Jakarta ini sudah mulai ada sejak jaman Belanda. Beberapa tahun setelah Belanda mendarat, pemerintahan kolonial sudah merasakan rumitnya menangani banjir di Batavia. Banjir besar pertama kali mereka rasakan di tahun 1621, diikuti tahun 1654 dan 1876.
Spoiler for pict 1:
Spoiler for pict 2:
Spoiler for Pict 3:
Spoiler for Banjir kanal barat 1922:
Spoiler for Banjir 1925:
Spoiler for masing banjir gan di 1932:
Spoiler for pict tambahan gan:
Spoiler for Tambahan lagi:
Spoiler for Lagi:
Spoiler for Pesan TS: Janganlah saling menyalahkan siapa yang memimpin, semua kembali kepada kebiasaan kita sebagai mahluk hidup yang berakal agar memperhatikan lingkungan.
Demikian Thread singkat dari ane semoga bisa menambah wawasan bahwa banjir di ibukota ternyata tidak hanya terjadi saat ini saja di tengah isyu gombal warming.
mohon ya gan atau sekalian
Spoiler for Sumber : http://fitriwardhono.wordpress.com/2012/04/06/sejarah-banjir-di-jakarta/
google image
perpus belanda
mohon maaf kalau repost
Spoiler for TAMBAHAN UNTUK BANJIR MONAS JADUL NIH GAN:
Komen-komen positive akan ane pajang di mari :
Quote:Original Posted By cor7 â–º
Semoga para pakar / orang orang yang kerjanya hanya menyalahkan pihak pihak tertentu untuk menjatuhkan atau untuk mencari keuntungan bisa melihat kenyataannya ya gan dan segera untuk sadar diri tidak cuman bisa menyalahkan sajaa namun turut membantu program pemerintah yang sudah disusun dan kesadaran masyarakat juga semakin tinggi untuk tidak membuang sampah dengan sembarangan... untuk yang super kaya dengan bisnis propertinya juga sadar tidak cuman nyari untung dengan membangung gedung-gedung / perumahan atau apalah yang hanya membebani Jakarta....
Quote:Original Posted By evocationking â–º
Jakarta memang rendah dan juga memang langganan banjir, terutama dengan kontur tanah yang bukan sebagai penyerap air...
Nah simpelnya kalau mau gak banjir bisa di bantu dengan kedisplinan penduduk untuk tidak membuang sampah sembarangan dan tidak membangun sembarangan.
Cara lainnya? ya kita sama - sama benahi jakarta dan bereskan semua ketidak beresan.
Quote:Original Posted By Pratidhina â–º
Jakarta memang kondisinya merupakan dataran rendah yang berpotensi tinggi tergenang air:
1. Di saat air laut pasang (atau dikenal dengan istilah Rob, biasanya terjadi di daerah2 yg dekat dengan pantai)
2. Saat hujan deras terjadi secara terus menerus yang mengakibatkan daya tampung sungai/kali di wilayah Jakarta dan daerah sekitarnya (terutama yg lebih tinggi dari Jakarta) menjadi tidak optimal dan meluaplah air di sungai/kali tersebut.
Sejak jaman kolonial Belanda, untuk menyiasati dampak nomor 2 di atas, dibangunlah Kanal Banjir di Jakarta agar saat terjadinya hujan deras, air di sungai/kali bisa mengalir cepat dan tidak meluap. Namun apa yang terjadi saat ini?
1. Lonjakan populasi liar (bacaemukiman liar di bantaran kali, para kaum urban dari daerah atau korban gusuran). Karena posisi tempat tinggal mereka yang TIDAK SEHARUSNYA UNTUK DITINGGALI, otomatis mereka merasa sungai adalah TEMPAT SAMPAH MEREKA.
2. Tidak cukup tindakan penanganan banjir DKI ini ditangani oleh pemprov DKI Jakarta saja, karena butuh kerjasama daerah penyangga seperti Tangerang, Bogor, Depok dan Bekasi karena mereka berbatasan langsung dengan DKI Jakarta dan otomatis masalah pengairan pasti berhubungan langsung dengan wilayah mereka (contoh, wilayah puncak yang penuh dengan vila2 liar mengurangi daerah resapan air, sehingga limpahan air dari hujan di daerah puncak yang lebih tinggi akan turun ke laut melewati DKI Jakarta)
Quote:Original Posted By mvpwiz2 â–º
wooow nice pic gan... dapet darimana picnya? apa agan ini eks pejuang ya
kidding gan...
sedikit tambahan dari ane gan...
menurut ane ya gan, mengatasi banjir itu gk semudah membalik telapak tangan...
semua itu butuh proses, pemimpin jakarta yg skarang bukan tanpa tindakan dalam mengatasi masalah banjir ini, mereka sudah memulai dari HAL MENDASAR penyebab banjir, yaitu dalam bidang PERSAMPAHAN.
semua balik lagi kepada masyarakatnya sendiri
ente buang sampah sembarangan ==> kena penyakit dan banjir
trus ente mau nyalahin pemerintah?
Spoiler for INFO TAMBAHAN: inilah..com, Jakarta â€" Siklus lima tahunan banjir Jakarta ternyata terjadi sejak abad 20. Banjir besar tercatat pada 1904 dan 1909. Pada 1918 adalah yang terhebat karena durasinya mencapai satu bulan.
David Cornelis, Head of Research KSK Financial Group mengatakan, banjir adalah sindrom tertua kota Jakarta. “Ternyata sejarah berulang dan sayangnya Jakarta melupakan sejarah,†katanya kepada inilah..com, di Jakarta, Minggu (20/1/2013).
Menurut dia, gen banjir Jakarta memiliki sejarah panjang, sejak 1600 tahun lalu, pada tahun 403 Masehi yakni pada masa Raja Purnawarman, Kerajaan Tarumanegara di Cilincing, Koja, Jakarta Utara. “Adapun kejadian banjir pada Kamis 17 Januari 2013 di Bundaran HI lalu bukanlah yang pertama kali,†ujar dia.
Dahulu kala, setidaknya 2 kali sudah pernah terjadi banjir di Bundaran Hotel Indonesia (HI) yaitu pada 1893 dan 1932 karena hujan selama 8 hari. “Yang jelas, harinya kemarin bertepatan dengan rilisnya film Sang Pialang,†papar dia.
Sang Pialang berkisah tentang persahabatan tiga orang anak muda Mahesa, Kevin, dan Analea yang bergerak di bidang bursa efek.
Apa yang dialami Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) pekan lalu, kata David merupakan deja vu momen Januari 1960. Saat itu, Gubernur Soemarno baru menjabat dan banjir melanda Jakarta juga dengan daerah Jakarta Barat yang paling parah.
Dia menegaskan, air adalah masalah terbesar dan tertua di Jakarta. Tercatat, banjir besar pertama kali pada 1621 dan 1654. Di abad 19, ibu kota tak jua bebas banjir, tahun 1872, 1876, dan 1878 dengan hujan 40 hari terus menerus, serta 1892 di mana banjir setelah hujan lebih dari 8 jam, dan kembali banjir pada tahun 1895 dan 1899.
Ternyata, menurut David, teorema siklus 5 tahun terjadi mulai sejak abad 20. Berikut tahun-tahun dengan banjir besar Jakarta: 1904 dan 1909. “Tahun 1918 adalah yang terhebat karena dilanda banjir besar selama 1 bulan,†ujarnya.
Banjir pun berulang pada 1919, 1923, 1931, 1932, 1933, 1952, 1953, 1954, 1956, 1976, 1977, 1984, 1989, 1994, 1996, 1997, 1999, 2002, 2007, 2008 dan 2013. “Jika dirata-rata, akan muncul angka durasi banjir selama 4,95 tahun,†ungkap dia.
Adapun kejadian bencana di tahun-tahun tersebut, lanjutnya, mayoritas terjadi pada akhir Januari dan awal Februari dan seringkali terjadi pada hari Jumat. “Pada tahun 1965 banjir dinyatakan Bung Karno sebagai salah satu masalah utama Jakarta,†tandas David.
Garis besarnya, lanjut David, adalah dekade 1950-1960 yang tercatat mulai rutin banjir, sedangkan dasawarsa 1960-1970 daerah yang terkena banjir semakin meluas, dan antara tahun 1970-1980 siklus banjir semakin pendek. “Banjir semakin sering terjadi,†katanya.
Maka lenyaplah legenda lenggok Ciliwung seperti yang dikatakan JB Tavernier dan Rendra sebagai sungai yang airnya paling bersih dan baik sedunia, menandingi sungai Thames, Ganges dan Marilao.
Dengan luas 626 kilometer persegi dan letak geografis yang hampir 40% wilayah di bawah permukaan laut serta berada di kawasan delta, disertai kompleksitas tata kota Jakarta, penyebab banjir sudah bukan masalah klasik sampah. “Masalah banjir adalah masalah modern sekarang yakni karena tidak adanya lahan untuk resapan air,†imbuh David.
Spoiler for pict 1:
Spoiler for pict 2:
Spoiler for Pict 3:
Spoiler for Banjir kanal barat 1922:
Spoiler for Banjir 1925:
Spoiler for masing banjir gan di 1932:
Spoiler for pict tambahan gan:
Spoiler for Tambahan lagi:
Spoiler for Lagi:
Spoiler for Pesan TS: Janganlah saling menyalahkan siapa yang memimpin, semua kembali kepada kebiasaan kita sebagai mahluk hidup yang berakal agar memperhatikan lingkungan.
Demikian Thread singkat dari ane semoga bisa menambah wawasan bahwa banjir di ibukota ternyata tidak hanya terjadi saat ini saja di tengah isyu gombal warming.
mohon ya gan atau sekalian
Spoiler for Sumber : http://fitriwardhono.wordpress.com/2012/04/06/sejarah-banjir-di-jakarta/
google image
perpus belanda
mohon maaf kalau repost
Spoiler for TAMBAHAN UNTUK BANJIR MONAS JADUL NIH GAN:
Komen-komen positive akan ane pajang di mari :
Quote:Original Posted By cor7 â–º
Semoga para pakar / orang orang yang kerjanya hanya menyalahkan pihak pihak tertentu untuk menjatuhkan atau untuk mencari keuntungan bisa melihat kenyataannya ya gan dan segera untuk sadar diri tidak cuman bisa menyalahkan sajaa namun turut membantu program pemerintah yang sudah disusun dan kesadaran masyarakat juga semakin tinggi untuk tidak membuang sampah dengan sembarangan... untuk yang super kaya dengan bisnis propertinya juga sadar tidak cuman nyari untung dengan membangung gedung-gedung / perumahan atau apalah yang hanya membebani Jakarta....
Quote:Original Posted By evocationking â–º
Jakarta memang rendah dan juga memang langganan banjir, terutama dengan kontur tanah yang bukan sebagai penyerap air...
Nah simpelnya kalau mau gak banjir bisa di bantu dengan kedisplinan penduduk untuk tidak membuang sampah sembarangan dan tidak membangun sembarangan.
Cara lainnya? ya kita sama - sama benahi jakarta dan bereskan semua ketidak beresan.
Quote:Original Posted By Pratidhina â–º
Jakarta memang kondisinya merupakan dataran rendah yang berpotensi tinggi tergenang air:
1. Di saat air laut pasang (atau dikenal dengan istilah Rob, biasanya terjadi di daerah2 yg dekat dengan pantai)
2. Saat hujan deras terjadi secara terus menerus yang mengakibatkan daya tampung sungai/kali di wilayah Jakarta dan daerah sekitarnya (terutama yg lebih tinggi dari Jakarta) menjadi tidak optimal dan meluaplah air di sungai/kali tersebut.
Sejak jaman kolonial Belanda, untuk menyiasati dampak nomor 2 di atas, dibangunlah Kanal Banjir di Jakarta agar saat terjadinya hujan deras, air di sungai/kali bisa mengalir cepat dan tidak meluap. Namun apa yang terjadi saat ini?
1. Lonjakan populasi liar (bacaemukiman liar di bantaran kali, para kaum urban dari daerah atau korban gusuran). Karena posisi tempat tinggal mereka yang TIDAK SEHARUSNYA UNTUK DITINGGALI, otomatis mereka merasa sungai adalah TEMPAT SAMPAH MEREKA.
2. Tidak cukup tindakan penanganan banjir DKI ini ditangani oleh pemprov DKI Jakarta saja, karena butuh kerjasama daerah penyangga seperti Tangerang, Bogor, Depok dan Bekasi karena mereka berbatasan langsung dengan DKI Jakarta dan otomatis masalah pengairan pasti berhubungan langsung dengan wilayah mereka (contoh, wilayah puncak yang penuh dengan vila2 liar mengurangi daerah resapan air, sehingga limpahan air dari hujan di daerah puncak yang lebih tinggi akan turun ke laut melewati DKI Jakarta)
Quote:Original Posted By mvpwiz2 â–º
wooow nice pic gan... dapet darimana picnya? apa agan ini eks pejuang ya
kidding gan...
sedikit tambahan dari ane gan...
menurut ane ya gan, mengatasi banjir itu gk semudah membalik telapak tangan...
semua itu butuh proses, pemimpin jakarta yg skarang bukan tanpa tindakan dalam mengatasi masalah banjir ini, mereka sudah memulai dari HAL MENDASAR penyebab banjir, yaitu dalam bidang PERSAMPAHAN.
semua balik lagi kepada masyarakatnya sendiri
ente buang sampah sembarangan ==> kena penyakit dan banjir
trus ente mau nyalahin pemerintah?
Spoiler for INFO TAMBAHAN: inilah..com, Jakarta â€" Siklus lima tahunan banjir Jakarta ternyata terjadi sejak abad 20. Banjir besar tercatat pada 1904 dan 1909. Pada 1918 adalah yang terhebat karena durasinya mencapai satu bulan.
David Cornelis, Head of Research KSK Financial Group mengatakan, banjir adalah sindrom tertua kota Jakarta. “Ternyata sejarah berulang dan sayangnya Jakarta melupakan sejarah,†katanya kepada inilah..com, di Jakarta, Minggu (20/1/2013).
Menurut dia, gen banjir Jakarta memiliki sejarah panjang, sejak 1600 tahun lalu, pada tahun 403 Masehi yakni pada masa Raja Purnawarman, Kerajaan Tarumanegara di Cilincing, Koja, Jakarta Utara. “Adapun kejadian banjir pada Kamis 17 Januari 2013 di Bundaran HI lalu bukanlah yang pertama kali,†ujar dia.
Dahulu kala, setidaknya 2 kali sudah pernah terjadi banjir di Bundaran Hotel Indonesia (HI) yaitu pada 1893 dan 1932 karena hujan selama 8 hari. “Yang jelas, harinya kemarin bertepatan dengan rilisnya film Sang Pialang,†papar dia.
Sang Pialang berkisah tentang persahabatan tiga orang anak muda Mahesa, Kevin, dan Analea yang bergerak di bidang bursa efek.
Apa yang dialami Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) pekan lalu, kata David merupakan deja vu momen Januari 1960. Saat itu, Gubernur Soemarno baru menjabat dan banjir melanda Jakarta juga dengan daerah Jakarta Barat yang paling parah.
Dia menegaskan, air adalah masalah terbesar dan tertua di Jakarta. Tercatat, banjir besar pertama kali pada 1621 dan 1654. Di abad 19, ibu kota tak jua bebas banjir, tahun 1872, 1876, dan 1878 dengan hujan 40 hari terus menerus, serta 1892 di mana banjir setelah hujan lebih dari 8 jam, dan kembali banjir pada tahun 1895 dan 1899.
Ternyata, menurut David, teorema siklus 5 tahun terjadi mulai sejak abad 20. Berikut tahun-tahun dengan banjir besar Jakarta: 1904 dan 1909. “Tahun 1918 adalah yang terhebat karena dilanda banjir besar selama 1 bulan,†ujarnya.
Banjir pun berulang pada 1919, 1923, 1931, 1932, 1933, 1952, 1953, 1954, 1956, 1976, 1977, 1984, 1989, 1994, 1996, 1997, 1999, 2002, 2007, 2008 dan 2013. “Jika dirata-rata, akan muncul angka durasi banjir selama 4,95 tahun,†ungkap dia.
Adapun kejadian bencana di tahun-tahun tersebut, lanjutnya, mayoritas terjadi pada akhir Januari dan awal Februari dan seringkali terjadi pada hari Jumat. “Pada tahun 1965 banjir dinyatakan Bung Karno sebagai salah satu masalah utama Jakarta,†tandas David.
Garis besarnya, lanjut David, adalah dekade 1950-1960 yang tercatat mulai rutin banjir, sedangkan dasawarsa 1960-1970 daerah yang terkena banjir semakin meluas, dan antara tahun 1970-1980 siklus banjir semakin pendek. “Banjir semakin sering terjadi,†katanya.
Maka lenyaplah legenda lenggok Ciliwung seperti yang dikatakan JB Tavernier dan Rendra sebagai sungai yang airnya paling bersih dan baik sedunia, menandingi sungai Thames, Ganges dan Marilao.
Dengan luas 626 kilometer persegi dan letak geografis yang hampir 40% wilayah di bawah permukaan laut serta berada di kawasan delta, disertai kompleksitas tata kota Jakarta, penyebab banjir sudah bukan masalah klasik sampah. “Masalah banjir adalah masalah modern sekarang yakni karena tidak adanya lahan untuk resapan air,†imbuh David.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.