Bila dirunut dari kedatangannya, Tatra T815-7 MOR89 hadir ke Tanah Air bersamaan dengan datangnya MLRS (multiple launcher rocket system) RM-70 Grad untuk Korps Marinir, RM-70 sendiri berbais truk Tatra T813 6×6 yang mampu melontarkan roket kaliber 122 mm sebanyak 40 unit secara simultan. Nah, turut hadir bersamanya yakni Tatra T815 yang berperan sebagai truk pendukung lapangan, dalam hal ini berperan sebagai pengangkut amunisi.
Kemudian seiring waktu berjalan, pada November 2010 Korps Marinir TNI AL mulai kedatangan armada tank amfibi baru jenis IFV (Infantry fighting vehicle ) BMP-3F dari Rusia. Dibanding tank dan panser amfibi Korps Marinir sebelumnya, BMP-3F punya bobot yang lebih berat, yakni 18,7 ton. Dan kemudian Korps Marinir lebih tertarik mengaryakan Tatra T815-7 sebagai tank transporter untuk menggotong BMP-3F dari pangkalan ke daerah operasi. Metode loading dan uploading tank ke deck truk mirip dengan yang digunakan pada tank transporter Bedford MT milik kavaleri TNI AD. Walau digunakan untuk mengangkut tank, Tatra T815-7 tak lantas menjadi arsenal batalyon tank amfibi Marinir, melainkan masih menjadi inventaris resimen artileri.
Bicara soal spesifikasi, Tatra T815-7MOR89 merupakan truk militer berstandar NATO yang dirancang untuk beroperasi di medan berat dengan lingkungan yang ekstrim. Bobot maksimum yang bisa dibawa truk ini memang mumpuni, total 24,3 ton bisa diangkut. Selain cocok membawa bekal amunisi, Tatra punya kemampuan taktis dalam menggotong sista artileri dan tank. Untuk dukungan logistik, bahkan truk ini bisa membawa kontainer dan struktur berat lainnya.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.