Ketika masih menjadi walikota Solo Joko Widodo sangat gencar
mempromosikan mobil Esemka yang merupakan buatan anak Indonesia, Jokowi, berharap Indonesia bisa memproduksi mobil buatan
dalam negeri. Ketika sudah menjadi gubernur DKI Jakarta mobil yang Dulu di banggakan Jokowi nyaris tak terdengar kabarnya.
Dan yang tidak banyak diketahui masyarakat adalah Esemka gak hanya bisa bikin mobil, mereka mampu bikin bus. SMK Muhammadiyah 2 Borobudur, adalah satu diantara 5 SMK di Jawa Tengah yang mendapatkan proyek produksi assembling mobil Esemka dari pemerintah. Kelima SMK itu, mendapatkan jatah sekitar 200 rakitan mobil bermerk 'Esemka'.
"Produk mobil Esemka produksi SMK Muhammadiyah 2
Borobudur kemungkinan tidak kalah kualitasnya dengan yang ada di Solo,"
ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin ketika itu.
Sekolah ini bahkan sudah berhasil memenuhi beberapa pesanan kendaraan besar dari berbagai instansi misalnya ada 6 armada bus pesanan Pemprov Batam, 3 mobil ambulance pesanan Pemkot Medan, mobil double cabin pesanan Pemkab Semarang, serta sebuah mobil dapur umum pesanan Depkes.
Tahun
2008, SMK Muhammadiyah 2 Borobudur juga memenuhi pesanan Pemprov
Kepulauan Riau yakni 6 armada bus antar jemput karyawan. Salah satu
Perguruan Tinggi terkenal di Solo, Universitas Muhammadiyah Surakarta
akhirnya juga memesan 2 armada untuk kepentingan aktifitas
kemahasiswaan.
Selain itu, Universitas Maritim Raja Ali Haji di
Riau juga memesan 2 bus dari sekolahan ini. Muhammadiyah pun memutuskan
menggunakan kendaraan-kendaraan tersebut, sebagai kendaraan operasional
seluruh Organisasi Otonom Muhammadiyah, Rumah Sakit Muhammadiyah,
Perguruan Tinggi Muhammadiyah, bahkan Sekolah Muhammadiyah sejak TK
hingga SMU.
SMK Muhammadiyah 2 Borobudur memperoleh pesanan tiga bus panggung dari direktorat Pembinaan SMK. Bus yang modelnya tidak biasa ini dirancang untuk pertunjukan seni, sehingga memiliki stage yang bisa dipasang secara cepat.
Pembimbing Produksi SMK Muhammadiyah 2 Borobudur, Madiyono, mengatakan desain bus ini dilakukan oleh siswa yang didampingi oleh pembimbing. Bus dengan panjang 12 meter ini memiliki panggung di sisi kanan dengan panjang 6,1 meter, lebar 2,85 meter dan tinggi 1,5 meter.
Bus juga memiliki 38 kursi yang dilengkapi dengan ruang tata rias dan pintu masuk artis. Selain itu juga ada bagasi, pintu dropside untuk lantai panggung, exhaust fan, pintu masuk artis, ruang panggung, ruang ganti, gantungan baju, standing legs, dan toilet. “Pengerjaan sudah dimulai Desember lalu dan diperkirakan April selesai. Per unit dibutuhkan biaya Rp 1,5 miliar,” kata Madiyono.
Dikatakannya, bus ini bukan murni buatan siswa,
karena sasis dan mesin merk HINO masih membeli. Sementara siswa membuat
selurih kerangka bodi dan desain interior dalamnya. Tiga bus tersebut
diperuntukan bagi SMK 1 Kasihan Bantul yang sudah selesai 60 persen, SMK
1 Bandung dan SMKN 8 Surakarta yang sama-sama baru mulai dikerjakan.
Untuk mengerjakannya, siswa bekerja secara shift. Dalam sekali shift, ada sekitar 15 siswa yang menrgerjakan. Tidak semuanya dari SMK Muhammadiyah 2 Borobudur yang mengerjakan, lantaran beberapa siswa SMK sekolah lain yang memiliki jurusan otomotif ikut nimbrung mengerjakan.
Dan yang tidak banyak diketahui masyarakat adalah Esemka gak hanya bisa bikin mobil, mereka mampu bikin bus. SMK Muhammadiyah 2 Borobudur, adalah satu diantara 5 SMK di Jawa Tengah yang mendapatkan proyek produksi assembling mobil Esemka dari pemerintah. Kelima SMK itu, mendapatkan jatah sekitar 200 rakitan mobil bermerk 'Esemka'.
Bus Bikinan Esemka Bermerek Hino |
Sekolah ini bahkan sudah berhasil memenuhi beberapa pesanan kendaraan besar dari berbagai instansi misalnya ada 6 armada bus pesanan Pemprov Batam, 3 mobil ambulance pesanan Pemkot Medan, mobil double cabin pesanan Pemkab Semarang, serta sebuah mobil dapur umum pesanan Depkes.
Ambulance Esemka |
Bus Rakitan Esemka (foto: Fajar Suciono) |
Bus Esemka Tampak Belakang (Foto: Fajar Suciono) |
SMK Muhammadiyah 2 Borobudur memperoleh pesanan tiga bus panggung dari direktorat Pembinaan SMK. Bus yang modelnya tidak biasa ini dirancang untuk pertunjukan seni, sehingga memiliki stage yang bisa dipasang secara cepat.
Pembimbing Produksi SMK Muhammadiyah 2 Borobudur, Madiyono, mengatakan desain bus ini dilakukan oleh siswa yang didampingi oleh pembimbing. Bus dengan panjang 12 meter ini memiliki panggung di sisi kanan dengan panjang 6,1 meter, lebar 2,85 meter dan tinggi 1,5 meter.
Bus juga memiliki 38 kursi yang dilengkapi dengan ruang tata rias dan pintu masuk artis. Selain itu juga ada bagasi, pintu dropside untuk lantai panggung, exhaust fan, pintu masuk artis, ruang panggung, ruang ganti, gantungan baju, standing legs, dan toilet. “Pengerjaan sudah dimulai Desember lalu dan diperkirakan April selesai. Per unit dibutuhkan biaya Rp 1,5 miliar,” kata Madiyono.
Siswa SMK Sedang Merakit Bus Esemka |
Untuk mengerjakannya, siswa bekerja secara shift. Dalam sekali shift, ada sekitar 15 siswa yang menrgerjakan. Tidak semuanya dari SMK Muhammadiyah 2 Borobudur yang mengerjakan, lantaran beberapa siswa SMK sekolah lain yang memiliki jurusan otomotif ikut nimbrung mengerjakan.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.