Tidak banyak yang mengenal sosok Amelia Earhart. Tapi, di Amerika serikat, wanita yang berprofesi pilot sekaligus tokoh gerakan perempuan di awal abad 20 ini sangat terkenal. Walaupun hampir satu abad berlalu, namun prestasi Amelia tetap diingat. Seperti juga kisah lenyapnya Amelia dalam penerbangan terakhirnya, yang masih menjadi misteri hingga saat ini.
Wanita kelahiran 24 Juli 1897 ini termasuk dalam deretan nama pilot wanita pertama Amerika Serikat. Sepanjang karirnya, ia berhasil menoreh berbagai prestasi, diantaranya sebagai pilot wanita pertama yang terbang melintasi Samudra Atlantis. Di tahun 1937, sosok cantik dan terkenal yang dijuluki ’America’s Sweetheart’ tersebut melakukan melakukan misi penerbangan keliling dunia. Ia sempat ke Bandung, Surabaya dan Kupang. Menjelang akhir misi tersebut, ia terbang dari Papua Nugini ke Honolulu. Namun, pesawatnya tidak pernah sampai.
Pihak Amerika Serikat pun melakukan upaya pencarian besar-besaran, bahkan yang terbesar di masa itu. Namun, hasilnya nihil. Meskipun akhirnya dinyatakan meninggal pada tahun 1939, namun hingga saat ini masih banyak penyelidikan untuk mengungkap hilangnya Amelia. Dari situlah, berkembang berbagai dugaan, seperti:
Pesawat yang dikemudikan Amelia jatuh ke perairan dan tenggelam sangat dalam hingga tidak bisa ditemukan.
Pesawat yang kehabisan bensin mendarat di pulau terpencil yang tidak berpenghuni, Nikomaroro. Amelia terdampar di sana hingga akhir hayatnya. Hal ini didukung penemuan tulang belulang (diduga Amelia) dan rangka besi (diduga pesawatnya). Sampai Maret 2011 lalu, peneliti belum bisa memberi kepastian mengenai tulang belulang tersebut.
Amelia ditangkap tentara Jepang ketika mendarat di salah satu pulau mereka. Ia dianggap sebagai mata-mata yang dikirim Amerika . Dugaan ini mendapat bantahan dari pihak Jepang.
Amelia selamat, namun ia memutuskan untuk ”menghilang”. Ia pindah ke kota lain dan mengganti namanya. Cerita yang kabarnya diklaim sebagai hasil penelitian ini pun dibukukan. Namun, wanita yang disebut-sebut sebagai Amelia, merasa cerita dalam buku tersebut bohong dan mengajukan tuntutan.
Hingga saat ini penelitian terhadap misteri hilangnya Amelia masih terus dilakukan. Berbagai teori beserta sanggahan dan perdebatan pun terus bermunculan.
Amelia Earhart dielu-elukan di Irlandia Utara, tahun 1932. Sebuah ekspedisi bermodal $2,2 juta tengah berupaya memecahkan misteri hilangnya Earhart bersama navigator dan pesawatnya di Samudra Pasifik.
Amelia Earhart terkenal di dunia pada 1930-an. Pilot Amerika itu mencetak berbagai rekor penerbangan bersama pesawat Lockheed Vega miliknya yang dijuluki “Bus Merah Kecil.”
Amelia Earhart adalah perempuan pertama yang terbang solo melintasi Samudra Atlantik dan Amerika Serikat.
Pesawatnya diduga mendarat darurat di karang dekat Nikumaroro, Kiribati (Samudra Pasifik). Tim ekspedisi dari International Group for Historic Aircraft Recovery mengangkut kapal selam tak berawak yang akan dipakai mencari reruntuhan pesawat Amelia Earhart di Samudra Pasifik. Tim ekspedisi berlayar di kapal riset oseanografi Kaimikai-O-Kanaloa milik University of Hawaii. Nama kapal itu berarti “Penjelajah Lautan Dewa Kanaloa”. “Semua data menunjukkan pesawat Amelia Earhart jatuh di tepi terumbu karang dekat Nikumaroro, dan reruntuhannya seharusnya ada tepat di bawah sana, namun tak pernah ditemukan,” kata ketua tim Ric Gillespie. (Sumber: palingseru.com)
Wanita kelahiran 24 Juli 1897 ini termasuk dalam deretan nama pilot wanita pertama Amerika Serikat. Sepanjang karirnya, ia berhasil menoreh berbagai prestasi, diantaranya sebagai pilot wanita pertama yang terbang melintasi Samudra Atlantis. Di tahun 1937, sosok cantik dan terkenal yang dijuluki ’America’s Sweetheart’ tersebut melakukan melakukan misi penerbangan keliling dunia. Ia sempat ke Bandung, Surabaya dan Kupang. Menjelang akhir misi tersebut, ia terbang dari Papua Nugini ke Honolulu. Namun, pesawatnya tidak pernah sampai.
Pihak Amerika Serikat pun melakukan upaya pencarian besar-besaran, bahkan yang terbesar di masa itu. Namun, hasilnya nihil. Meskipun akhirnya dinyatakan meninggal pada tahun 1939, namun hingga saat ini masih banyak penyelidikan untuk mengungkap hilangnya Amelia. Dari situlah, berkembang berbagai dugaan, seperti:
Pesawat yang dikemudikan Amelia jatuh ke perairan dan tenggelam sangat dalam hingga tidak bisa ditemukan.
Pesawat yang kehabisan bensin mendarat di pulau terpencil yang tidak berpenghuni, Nikomaroro. Amelia terdampar di sana hingga akhir hayatnya. Hal ini didukung penemuan tulang belulang (diduga Amelia) dan rangka besi (diduga pesawatnya). Sampai Maret 2011 lalu, peneliti belum bisa memberi kepastian mengenai tulang belulang tersebut.
Amelia ditangkap tentara Jepang ketika mendarat di salah satu pulau mereka. Ia dianggap sebagai mata-mata yang dikirim Amerika . Dugaan ini mendapat bantahan dari pihak Jepang.
Amelia selamat, namun ia memutuskan untuk ”menghilang”. Ia pindah ke kota lain dan mengganti namanya. Cerita yang kabarnya diklaim sebagai hasil penelitian ini pun dibukukan. Namun, wanita yang disebut-sebut sebagai Amelia, merasa cerita dalam buku tersebut bohong dan mengajukan tuntutan.
Hingga saat ini penelitian terhadap misteri hilangnya Amelia masih terus dilakukan. Berbagai teori beserta sanggahan dan perdebatan pun terus bermunculan.
Amelia Earhart dielu-elukan di Irlandia Utara, tahun 1932. Sebuah ekspedisi bermodal $2,2 juta tengah berupaya memecahkan misteri hilangnya Earhart bersama navigator dan pesawatnya di Samudra Pasifik.
Amelia Earhart terkenal di dunia pada 1930-an. Pilot Amerika itu mencetak berbagai rekor penerbangan bersama pesawat Lockheed Vega miliknya yang dijuluki “Bus Merah Kecil.”
Amelia Earhart adalah perempuan pertama yang terbang solo melintasi Samudra Atlantik dan Amerika Serikat.
Pesawatnya diduga mendarat darurat di karang dekat Nikumaroro, Kiribati (Samudra Pasifik). Tim ekspedisi dari International Group for Historic Aircraft Recovery mengangkut kapal selam tak berawak yang akan dipakai mencari reruntuhan pesawat Amelia Earhart di Samudra Pasifik. Tim ekspedisi berlayar di kapal riset oseanografi Kaimikai-O-Kanaloa milik University of Hawaii. Nama kapal itu berarti “Penjelajah Lautan Dewa Kanaloa”. “Semua data menunjukkan pesawat Amelia Earhart jatuh di tepi terumbu karang dekat Nikumaroro, dan reruntuhannya seharusnya ada tepat di bawah sana, namun tak pernah ditemukan,” kata ketua tim Ric Gillespie. (Sumber: palingseru.com)
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.