Pin It

20 March 2014

Posted by Widodo Groho Triatmojo on 07:30

Mengenal Teknologi Advanced Emergency Braking Systems (AEBS) Pada Bus Dan Truck

Kecelakaan yang melibatkan truk dan bus, kerap dipicu akibat rem blong atau sopir ngantuk dan tidak konsentrasi. Terlebih muatan yang dibawanya melebihi kapasitas atau daya angkut yang diijinkan. Tak ayal jika sistem pengereman pada bus maupun truk, pegang peranan sangat vital untuk menjamin keselamatan dan keamanan seluruh penumpang dan barang termasuk awaknya. Sehingga terciptalah teknologi yang dapat membantu pengereman darurat secara real time.



Seperti yang diaplikasi di beberapa varian truk heavy-duty dan bus pariwisata merek Mercedes-Benz dan Volvo. Yaitu teknologi Advanced Emergency Braking Systems (AEBS). Mengingat di Eropa, sistem AEBS akan menjadi persyaratan hukum baru mulai November 2013 untuk truk kapasitas 3,5 ton. Serta pada semua kendaraan berat baru dengan tonase lebih dari 4,5 ton pada bulan November 2015 yang diumumkan oleh Komisi Transportasi Eropa.

Teknologi AEBS seperti yang ada di Volvo, dibuat dengan sistem peringatan tabrakan dan pengereman darurat pada varian truk baru seri FH. Tujuannya untuk membantu mengurangi atau mencegah kecelakaan fatal, yang disebabkan oleh kurangnya konsentrasi pengemudi.

Sistem pengereman darurat yang dirancang di kendaraan komersial Volvo, didesain untuk menghadapi kondisi bergerak maupun statis. Dengan menggabungkan dua radar dan kamera untuk mengidentifikasi dan memantau kendaraan di depan dengan kecepatan hingga 70 km per jam.



Tak beda dengan fitur keselamatan yang dibenamkan pada beberapa varian truk dan bus Mercedes-Benz. Fitur yang lebih dikenal dengan istilah Active Brake Assist (ABA) ini terbagi menjadi 3 grade.

Pertama, untuk kondisi pengereman darurat menghadapi hambatan atau rintangan bergerak. Sistem pengereman darurat ABA di kendaraan komersial Mercedes-Benz didasarkan pada sistem radar yang bekerja berdasarkan kontrol jarak. Menggunakan sistem kontrol jarak tiga radar antena untuk mendeteksi rintangan bergerak di depan kendaraan, dan terus memonitor diferensial kecepatan antara dua kendaraan. Generasi pertama dari Sistem radarnya memiliki jangkauan hingga 150 meter dari depan moncong kendaraan.

Generasi kedua dari sistem pengereman darurat ABA milik Mercedes-Benz, punya kemampuan mendeteksi hambatan stasioner dan memulai manuver pengereman, misalnya jika ada tailback (berbalik) tak terduga di jalan bebas hambatan.

Fitur keselamatan ini baru aktif pada kecepatan berikut. Untuk truk, dari kecepatan awal hingga kecepatan jalan bebas hambatan dengan menggunakan limiter pada 89 km per jam. Sementara untuk bus, mulai aktif sejak kecepatan 0 km per jam hingga kecepatan di jalan bebas hambatan yang menggunakan limiter di angka 100 km per jam.

Active Brake Assist 3 yang baru tersedia di Mercedes-Benz Actros dan Antos sejak 2012 ini, mempunyai kemampuan untuk pengereman darurat menghadapi dua situasi, obyek bergerak dan tidak bergerak. Generasi ketiga dari sistem pengereman darurat otomatis ini akan mulai bekerja sejak kendaraan tak bergerak. Hal ini selain dapat mengurangi kerusakan kendaraan yang disebabkan oleh tabrakan, juga dapat mencegah terjadinya kecelakaan fatal akibat kecepatan tinggi.
Pemerhati transportasi publik, bus, truck serta sejarahnya.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Next
    « Prev Post
    Previous
    Next Post »

    Note: Only a member of this blog may post a comment.

    Terima Kasih

    Followers