Menurut Sejarawan Kebumen mas Ravie Ananda
Jalan raya di sepanjang pesisir pantai selatan pulau Jawa yang
membentang dari Brosot hingga Kebumen telah ada jauh sebelum adanya
jalan Daendels Utara. Jalan ini pada masa kerajaan lebih dikenal dengan
nama Urut Sewu yang diambil berdasar bentang alam di sepanjang jalan
tersebut karena terdiri dari banyaknya gugusan pegunungan pasir laut dan
pegunungan karst sehingga disebut Urut Sewu. Jalan ini merupakan jalan
kuno penghubung kerajaan – kerajaan di Pulau Jawa. Jalan ini dikenal
juga dengan nama jalan Diponegoro, didasarkan pada sejarah bahwa jalur
tersebut merupakan rute pertempuran dan pertahanan Pangeran Diponegoro
yang memusatkan pertahanannya di wilayah Bagelen selatan yang dahulu
dikenal dengan nama Panjer.
Pasca Perang Diponegoro, Bagelen dibagi menjadi empat afdeling yakni Kebomen; nama baru dari Panjer, Ambal, Ledok, dan Koetoarjo. Afdeling ambal memiliki wilayah di sepanjang pantai Selatan mulai dari muara sungai Bogowonto sebagai batas wilayah antara Bagelen dan Mataram hingga ke barat berbatasan dengan Cilacap (Jetis) sebagai batas wilayah antara Bagelen dan Banyumas. Pada masa itu (1838) menjabat sebagai Adsistent Resident di wilayah Ambal adalah A.D. Daendels, dan Regent Raden Tumenggung Purbanegara. Dari A.D. Daendels inilah kemudian Jalan Raya Utama penghubung antar kerajaan tersebut dinamakan Jalan Daendels.
Peta Jl Daendels Selatan Ambal. Kebumen |
Meski A.D. Daendels (1838) sebagai Adsistent Resident Ambal yang kemudian diambil namanya sebagai nama jalan di pantai selatan tersebut lebih muda kurun waktunya dibanding dengan Willem Daendels (1808) akan tetapi jalan tersebut keberadaannya jauh lebih awal dibanding dengan Jalan Daendels Utara.
Untuk membedakan jalur ini, maka pemerintah Kolonial memberi sebutan yang berbeda yakni Postwegen (Jalan Raya Post) untuk jalan Daendels di pantai utara, dan Belangrijke Wegen (Jalan Raya Utama) untuk jalan raya di pantai selatan, yang memang sejak jaman dahulu kala telah berfungsi sebagai jalan raya utama penghubung antar kerajaan di seluruh pulau Jawa.
Kebumen.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.