Jalanan yang terbuat dari aspal merupakan fasilitas publik yang setiap hari selalu dipakai. Keberadaannya sangat membantu kita dalam aktifitas sehari-hari mulai dari ekonomi, politik, budaya, dan wisata. Perpindahan dan pertumbuhan ekonomi menjadi lebih baik.
Dikutip dari situs Wikipedia Indonesia, Aspal merupakan bahan hidro karbon yang bersifat melekat ( adhesive ), berwarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis . Aspal sering juga disebut bitumen merupakan bahan pengikat pada campuran beraspal yang dimanfaatkan sebagai lapis permukaan dan lapis perkerasan lentur. Aspal berasal dari aspal alam atau aspal minyak (aspal yang berasal dari minyak bumi). Berdasarkan konsistensinya, aspal dapat diklasifikasikan menjadi aspal padat, dan aspal cair.
Aspal biasanya memiliki ketahanan untuk 10 tahun. Penggunaannya setiap hari dengan menanggung berat dari setiap kendaraan mengakibatkan jalanan aspal berkurang ketahanannya. Pada akhirnya akan mengalami kerusakan seperti berlubang dan retak. Bagaimana kerusakan itu bisa terjadi, berikut beberapa faktor utama penyebab jalanan bisa berlubang dan retak.
Over Berat
Aturan standarnya merekomendasikan bahwa aspal pada dasarnya tidak bisa dilewati oleh semua kendaraan. Apalagi kendaraan massanya 30 ton ke atas. Kekuatan menanggung beban dan kelekatan aspal ada batasannya. Berbeda dengan jalanan beton yang bisa menahan berat mobil segala jenis. Awalnya mungkin tidak terasa bagaimana efek massa dari kendaraan yang lewat di atasnya.
Seiring berjalannya waktu, lapisan aspal akan mulai kalah dan terus seperti itu hingga menjadi lebih parah.
Air
Sekilas bila dilihat di kehidupan sehari-hari, aspal yang digenangi air terlihat baik-baik saja bahkan tidak ada tanda-tanda bagian tergenang itu akan mengalami kerusakan. Ketika air menggenangi aspal jalan, sebenarnya air masuk ke dalam celah-celah aspal yang luput dari pandangan mata. Semakin lama air berada di atasnya, pondasi dan daya rekat aspal akan semakin berkurang. Ditambah lagi bila beban kendaraan lewat di atasnya, maka semakin parahlah kondisinya. Coba perhatikan bagian jalan yang tergenang air dan memiliki sedikit kerusakan. Yakinlah bahwa bagian itu akan memiliki lubang yang semakin membesar.
Akar Pohon
Program penghijauan pinggir jalan pada dasarnya ada sistematika penanamannya. Jarak sangat menentukan antar jalan dan letak pohon. Biasanya sudah diantisipasi dengan perkiraan jarak sekitar 3-5 meter. Hal ini dikarenakan kita tidak bisa menentukan ke mana arah pertumbuhan akar pohon nantinya.
Dikutip dari situs Wikipedia Indonesia, Aspal merupakan bahan hidro karbon yang bersifat melekat ( adhesive ), berwarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis . Aspal sering juga disebut bitumen merupakan bahan pengikat pada campuran beraspal yang dimanfaatkan sebagai lapis permukaan dan lapis perkerasan lentur. Aspal berasal dari aspal alam atau aspal minyak (aspal yang berasal dari minyak bumi). Berdasarkan konsistensinya, aspal dapat diklasifikasikan menjadi aspal padat, dan aspal cair.
Aspal biasanya memiliki ketahanan untuk 10 tahun. Penggunaannya setiap hari dengan menanggung berat dari setiap kendaraan mengakibatkan jalanan aspal berkurang ketahanannya. Pada akhirnya akan mengalami kerusakan seperti berlubang dan retak. Bagaimana kerusakan itu bisa terjadi, berikut beberapa faktor utama penyebab jalanan bisa berlubang dan retak.
Over Berat
Aturan standarnya merekomendasikan bahwa aspal pada dasarnya tidak bisa dilewati oleh semua kendaraan. Apalagi kendaraan massanya 30 ton ke atas. Kekuatan menanggung beban dan kelekatan aspal ada batasannya. Berbeda dengan jalanan beton yang bisa menahan berat mobil segala jenis. Awalnya mungkin tidak terasa bagaimana efek massa dari kendaraan yang lewat di atasnya.
Seiring berjalannya waktu, lapisan aspal akan mulai kalah dan terus seperti itu hingga menjadi lebih parah.
Air
Sekilas bila dilihat di kehidupan sehari-hari, aspal yang digenangi air terlihat baik-baik saja bahkan tidak ada tanda-tanda bagian tergenang itu akan mengalami kerusakan. Ketika air menggenangi aspal jalan, sebenarnya air masuk ke dalam celah-celah aspal yang luput dari pandangan mata. Semakin lama air berada di atasnya, pondasi dan daya rekat aspal akan semakin berkurang. Ditambah lagi bila beban kendaraan lewat di atasnya, maka semakin parahlah kondisinya. Coba perhatikan bagian jalan yang tergenang air dan memiliki sedikit kerusakan. Yakinlah bahwa bagian itu akan memiliki lubang yang semakin membesar.
Akar Pohon
Program penghijauan pinggir jalan pada dasarnya ada sistematika penanamannya. Jarak sangat menentukan antar jalan dan letak pohon. Biasanya sudah diantisipasi dengan perkiraan jarak sekitar 3-5 meter. Hal ini dikarenakan kita tidak bisa menentukan ke mana arah pertumbuhan akar pohon nantinya.
Bila akar pohon sudah menjalar di bawah aspal, kemungkinan besar terjadi pembengkakan aspal tepat di atas akar pohon tersebut. Membiarkan kejadian ini terbengkalai, mengakibatkan aspal akan retak secara perlahan-lahan. Solusi akhir yang bisa dilakukan adalah melakukan pemotongan badan jalan di sekitar akar pohon dan memotong akarnya. Setelah itu menambal kembali aspal seperti sediakala.
Korupsi
Sebenarnya hal ini agak susah untuk dikategorikan sebagai salah satu faktor penyebab jalanan cepat rusak, karena masih harus melakukan observasi lebih lanjut. Tapi tidak ada salahnya jika kita lebih kritis melihat lingkungan. Tidak dapat disangkal bahwa konspirasi dalam pembangunan terkadang mengorbankan apa yang akan dibangun.
Korupsi
Sebenarnya hal ini agak susah untuk dikategorikan sebagai salah satu faktor penyebab jalanan cepat rusak, karena masih harus melakukan observasi lebih lanjut. Tapi tidak ada salahnya jika kita lebih kritis melihat lingkungan. Tidak dapat disangkal bahwa konspirasi dalam pembangunan terkadang mengorbankan apa yang akan dibangun.
Bayangkan saja bila konstruksi jalan seharusnya bisa bertahan hingga 10 hingga 15 tahun, namun dalam kenyataannya hanya bertahan pada tahun kelima. Padahal beberapa faktor diatas tidak terlibat sama sekali. Bukan begitu?
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.