Bagaimana rumus menghitung gas speed?
Beruntung seorang blogger yang juga wartawan tabloid MotorPlus yaitu Kang Aong mau berbagi rumus untuk menghitung gas speed, disertai patokan dari Mas Ibnu Sambodo dari Manual Tech yang pernah bilang bahwa supaya menghasilkan power maksimal, gas speed atau kecepatan gas bakar di lubang porting ada di kisaran 80-100 meter/detik.
Rumusnya adalah :
V = (L x N)/30.000 x (D/d)2
L = Stroke / Langkah Piston, satuannya mm
N = Engine speed, satuannya rpm
D = diameter silinder, satuannya mm
d = diameter klep, satuannya mm
Langsung praktek dengan memasukkan spesifikasi Thunder 125 standar,
L = 48,8 mm
N = 10.000 rpm
D = 57 mm
d = 25,5 mm (isap) dan 22,5 mm (buang), karena yang dihitung gas speed di porting in, berarti yang digunakan adalah diameter klep isap
Maka,
V = (48,8 x 10.000)/30.000 x (57/25,5)2
V = 16,26 x 4,99 = 81,243 meter/detik
Hmm, nilai gas speednya ternyata cukup maksimal karena berada diantara range 80-100 meter/detik, seperti yang diungkapkan mas Ibnu Sambodo.
Nah, dari rumus ini juga bisa dihitung, berapa besaran gas speed jika kita ingin mengubah spesifikasi motor kita, contohnya yang sekarang booming di kalangan pengguna thunder adalah bore-up menggunakan piston Honda Tiger. Jika piston standar diganti menjadi piston Honda Tiger, berapa perubahan gas speednya?
D = 63,5 mm; maka,
V = (48,8 x 10.000)/30.000 x (63,5/25,5)2
V = 16,26 x 6,20 = 100,829 meter/detik
Wow, lebih besar dari nilai patokan mas Ibnu Sambodo. Baguskah? Belum tentu, jika tidak diimbangi dengan ubahan di bagian lainnya seperti porting dan penggantian karbu maka tidak akan maksimal performanya.
Contoh kedua, jika kita ingin mengganti klep dengan yang berukuran lebih besar, maka bisa diprediksi besaran gas speednya jika dibandingkan dengan klep standar. Contohnya jika ingin memasang klep Honda Sonic untuk Thunder 125 :
d = 28mm; maka,
V = (48,8 x 10.000)/30.000 x (57/28)2
V = 16,26 x 4,14 = 67,383 meter/detik
Besaran gas speed menurun jika dibandingkan dengan klep standar.
Kesimpulannya, besar diameter piston berbanding lurus dengan besar gas speed tapi besar diameter klep berbanding terbalik dengan besar gas speed, artinya semakin besar ukuran piston yang digunakan bisa membuat nilai gas speed semakin besar, tapi semakin besar klep yang diaplikasi malah bisa menurunkan nilai gas speed. Kombinasi yang ideal adalah jika ingin mengganti piston sebaiknya diimbangi dengan ubahan klep, begitupun dengan penggantian klep sebisa mungkin diimbangi dengan penggantian piston, agar nilai gas speed tetap seimbang di batasan 80-100 m/s tadi.
Sumber: Kang Aong, Tabloid Motor Plus
Beruntung seorang blogger yang juga wartawan tabloid MotorPlus yaitu Kang Aong mau berbagi rumus untuk menghitung gas speed, disertai patokan dari Mas Ibnu Sambodo dari Manual Tech yang pernah bilang bahwa supaya menghasilkan power maksimal, gas speed atau kecepatan gas bakar di lubang porting ada di kisaran 80-100 meter/detik.
Rumusnya adalah :
V = (L x N)/30.000 x (D/d)2
L = Stroke / Langkah Piston, satuannya mm
N = Engine speed, satuannya rpm
D = diameter silinder, satuannya mm
d = diameter klep, satuannya mm
Langsung praktek dengan memasukkan spesifikasi Thunder 125 standar,
L = 48,8 mm
N = 10.000 rpm
D = 57 mm
d = 25,5 mm (isap) dan 22,5 mm (buang), karena yang dihitung gas speed di porting in, berarti yang digunakan adalah diameter klep isap
Maka,
V = (48,8 x 10.000)/30.000 x (57/25,5)2
V = 16,26 x 4,99 = 81,243 meter/detik
Hmm, nilai gas speednya ternyata cukup maksimal karena berada diantara range 80-100 meter/detik, seperti yang diungkapkan mas Ibnu Sambodo.
Nah, dari rumus ini juga bisa dihitung, berapa besaran gas speed jika kita ingin mengubah spesifikasi motor kita, contohnya yang sekarang booming di kalangan pengguna thunder adalah bore-up menggunakan piston Honda Tiger. Jika piston standar diganti menjadi piston Honda Tiger, berapa perubahan gas speednya?
D = 63,5 mm; maka,
V = (48,8 x 10.000)/30.000 x (63,5/25,5)2
V = 16,26 x 6,20 = 100,829 meter/detik
Wow, lebih besar dari nilai patokan mas Ibnu Sambodo. Baguskah? Belum tentu, jika tidak diimbangi dengan ubahan di bagian lainnya seperti porting dan penggantian karbu maka tidak akan maksimal performanya.
Contoh kedua, jika kita ingin mengganti klep dengan yang berukuran lebih besar, maka bisa diprediksi besaran gas speednya jika dibandingkan dengan klep standar. Contohnya jika ingin memasang klep Honda Sonic untuk Thunder 125 :
d = 28mm; maka,
V = (48,8 x 10.000)/30.000 x (57/28)2
V = 16,26 x 4,14 = 67,383 meter/detik
Besaran gas speed menurun jika dibandingkan dengan klep standar.
Kesimpulannya, besar diameter piston berbanding lurus dengan besar gas speed tapi besar diameter klep berbanding terbalik dengan besar gas speed, artinya semakin besar ukuran piston yang digunakan bisa membuat nilai gas speed semakin besar, tapi semakin besar klep yang diaplikasi malah bisa menurunkan nilai gas speed. Kombinasi yang ideal adalah jika ingin mengganti piston sebaiknya diimbangi dengan ubahan klep, begitupun dengan penggantian klep sebisa mungkin diimbangi dengan penggantian piston, agar nilai gas speed tetap seimbang di batasan 80-100 m/s tadi.
Sumber: Kang Aong, Tabloid Motor Plus
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.