Apa itu bus Bumel? Bis bumel adalah bis antar kota baik antara kota dalam propinsi,
antar kota antar propinsi, bahkan bis kota sekalipun namun kelas yang
ditawarkan kelas ekonomi-non eksekutif. Istilah ini hanya ada di
Indonesia saja. Tidak dipungkiri bis sebagai sarana angkutan publik
tentunya harus terjangkau oleh masyarakat. Terutama masayarakat kelas
menegah ke bawah. Bagi sebagian masyarakat, kebutuhan transportasi
merupakan kebutuhan pokok. Dengan harga yang relatif bisa
dijangkau oleh siapapun bis akan selalu digemari oleh masyarakat. Namun
bukan berarti dengan harga yang terjangkau para penumpang tidak
mendapatkan pelayanan prima.
Angkutan bis kelas ekonomi adalah solusinya. Biasa disebut sebagai bis bumel. Konfigurasi tempat duduk, bangku kanan tiga buah dan bangku kiri dua buah (3-2). Total seat yang tersedia rata-rata hingga 60-an tempat duduk. Ada juga yang dilengkapi dengan penyejukudara / AC. Namanya bis AC kelas Ekonomi atau AC-Tarif Biasa (ATB).
Jangan ragu dan jangan kawatir naik bis kelas ekonomi. Siapapun boleh naik, mulai dari pelajar, mahasiswa, dosen, pekerja kantoran, pejabat pemerintah, anggota TNI/Polri, pengusaha-pengusaha (sayur, buah, kain batik, dll), karyawan pabrik, tukang kayu dan masih banyak lagi. Naik bis bumel terkadang mengasyikan. Beberapa orang ada yang ketumu jodohnya di sana. Meski tidak sedikit yang berpisah di dalam bis bumel. Meski saat naik bis bumel tidak dapat tempat duduk, yang penting masih bisa terangkut walau berdiri bergelantungan. Dengan naik bis ekonomi sikap saling menghargai, toleransi dan mengalah akan tumbuh. Misalnya, jika ada penumpang yang sudah tua atau ibu-ibu yang sudah uzur atau wanita hamil cobalah untuk mengalah dan memberikan tempat untuk beliau duduk. Jika ikhlas, niscaya Anda akan memperoleh pahala dari Tuhan YME.
Jangan lupa mintalah karcis pada kondekur Anda. Karena dengan memiliki karcis berarti Anda sudah diasuransikan. Dengan memilik karcis berarti Anda juga sudah membayar iuran wajib penumpang. Sesuai yang diamanatkan dalam Undang-Undang No.33 tahun 1964. Memiliki karcis juga sudah termasuk membayar iuaran wajib dan pertanggung jawaban apabila terjadi kecelakaan (Na'udzubillah, jangan sampai ya). Tawarlah dengan harga yang wajar sesuai jarak yang ditempuh. Apabila terlalu mahal, jangan mau. Karcis yang telah dibeli adalah milik Anda, sebagai penumpang, karena itu jangalah dikembalikan kepada kondektur. Simpanlah karcis Anda selama dalam perjalanan, siapa tau di depan ada petugas kontrol yang terkadang menanyakan, melihat, menyobek dan menanyakan karcis anda atau hanya mengecek saja.
Tegurlah pengemudi bis bumel yang terlalu berbahaya saat di jalan raya. Namun, tetap berikanlah semangat untuk para pengemudi bis bumel agar tetap terus menjalankan bis nya dengan cepat. Banter dan ngebut tidak apa-apa, yang penting selamat dan tidak ugal-ugalan.
Hati-hati dan tetap waspada selama di dalam bus ekonomi. Jangan membawa barang atau perhiasan yang mahal dan mencolok saat di dalam bus. Bagasi lebih dari 10 Kg terkadang dikenai biaya tambahan. Barang hilang, rusak atau tertukar resiko penumpang. Siapkan uang recehan secukupnya untuk para pengamen yang biasanya mencari nafkah di atas bis. Bagi anda yang merasa mual-mual atau pusing-pusing saat di dalam bis, itu tandanya anda akan muntah. Bila ini terjadi mintalah tas kresek pada kernet bus yang Anda tumpangi. Jika dioper, mintalah bus pengganti sesuai tujuan anda. Jika turun di tengah jalan (bukan di terminal pemberhentian) segeralah menuju pintu dan bilang ke kernetnya, jangan mendadak. Karena jika mendadak resiko diomelin Bapak sopir kerap terjadi. Terakhir, turunlah dengan kaki kiri terlebih dahulu.
Selamat Naik Bis Bumel, bis kelas ekonomi yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Foto: Koleksi Pribadi |
Angkutan bis kelas ekonomi adalah solusinya. Biasa disebut sebagai bis bumel. Konfigurasi tempat duduk, bangku kanan tiga buah dan bangku kiri dua buah (3-2). Total seat yang tersedia rata-rata hingga 60-an tempat duduk. Ada juga yang dilengkapi dengan penyejukudara / AC. Namanya bis AC kelas Ekonomi atau AC-Tarif Biasa (ATB).
Foto: Tony S Bre Tigan |
Jangan lupa mintalah karcis pada kondekur Anda. Karena dengan memiliki karcis berarti Anda sudah diasuransikan. Dengan memilik karcis berarti Anda juga sudah membayar iuran wajib penumpang. Sesuai yang diamanatkan dalam Undang-Undang No.33 tahun 1964. Memiliki karcis juga sudah termasuk membayar iuaran wajib dan pertanggung jawaban apabila terjadi kecelakaan (Na'udzubillah, jangan sampai ya). Tawarlah dengan harga yang wajar sesuai jarak yang ditempuh. Apabila terlalu mahal, jangan mau. Karcis yang telah dibeli adalah milik Anda, sebagai penumpang, karena itu jangalah dikembalikan kepada kondektur. Simpanlah karcis Anda selama dalam perjalanan, siapa tau di depan ada petugas kontrol yang terkadang menanyakan, melihat, menyobek dan menanyakan karcis anda atau hanya mengecek saja.
Tegurlah pengemudi bis bumel yang terlalu berbahaya saat di jalan raya. Namun, tetap berikanlah semangat untuk para pengemudi bis bumel agar tetap terus menjalankan bis nya dengan cepat. Banter dan ngebut tidak apa-apa, yang penting selamat dan tidak ugal-ugalan.
Hati-hati dan tetap waspada selama di dalam bus ekonomi. Jangan membawa barang atau perhiasan yang mahal dan mencolok saat di dalam bus. Bagasi lebih dari 10 Kg terkadang dikenai biaya tambahan. Barang hilang, rusak atau tertukar resiko penumpang. Siapkan uang recehan secukupnya untuk para pengamen yang biasanya mencari nafkah di atas bis. Bagi anda yang merasa mual-mual atau pusing-pusing saat di dalam bis, itu tandanya anda akan muntah. Bila ini terjadi mintalah tas kresek pada kernet bus yang Anda tumpangi. Jika dioper, mintalah bus pengganti sesuai tujuan anda. Jika turun di tengah jalan (bukan di terminal pemberhentian) segeralah menuju pintu dan bilang ke kernetnya, jangan mendadak. Karena jika mendadak resiko diomelin Bapak sopir kerap terjadi. Terakhir, turunlah dengan kaki kiri terlebih dahulu.
Selamat Naik Bis Bumel, bis kelas ekonomi yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.