Pada momen hari kemerdekaan 17 Agustus ini saya akan membahas Toyota Kijang Soeharto Series yang lahir pada era Toyota Kijang generasi III. Dalam sejarahnya, tahun 1986 Toyota Kijang generasi III dilempar ke pasaran. Model ini hingga saat ini masih banyak digunakan di jalanan di Indonesia meski tidak lagi diproduksi. Desain mobil ini memiliki bentuk lebih manis dibanding generasi sebelumnya yang kaku mirip kotak sabun serta menggunakan teknologi full pressed body.
Mesin Toyota Kijang Generasi III
Mesin pada awal generasi ini masih memakai tipe 5K namun memiliki daya kuda (horse power) yang lebih tinggi yakni 63 hp dari sebelumnya 61 hp. Transmisi menghadirkan 5 percepatan, dan 4 percepatan, yang sebelumnya hanya memakai 4 percepatan.
Varian Toyota Kijang Generasi Ke III
Pada generasi III, Toyota Kijang memiliki varian yang cukup banyak yakni Commando, dan Ranger. Varian Commando sebagai ciri Toyota kijang ini memiliki 4 pintu' dengan plihan:
*. Commando LSX (Kf50: 5 speed, Rem cakram depan).
*. Commando SSX (KF40: 5 speed, Rem cakram depan).
*. Commando LX (KF50: 4 speed).
*. Commando SX (KF40: 4 speed).
Ada pula Varian "Ranger" yang memiliki ciri memiliki 3 pintu dengan kode sasis 'KF40', dan memiliki sistem percepatan 5 speed (SSX), serta menggunakan sistem penghenti laju rem cakram pada bagian depan. Varian 3 pintu ini sangat jarang ditemukan, karena diproduksi hanya selama 3 tahun, antara 1987 sampai 1990.
Selanjutnya pada tahun 1991, Super Kijang mengalami perubahan pada sistem kemudi 'Rack & pinion' agar sistem kemudi lebih ringan, dan penyempurnaan pada Axle 3 kople untuk mengurangi getaran. Serta penambahan power steering.
Toyota Kijang Grand Extra Lahir
Setelah Agustus 1992, Toyota memasuki generasi perbaikan bodi mobil yang disebut sebagai Toyota Original Body. Sebuah proses pembuatan bodi mobil dengan mesin press dan metode las titik. Sampai saat ini, bisa dikatakan satu-satunya Kijang yang bebas dempul. Pada masa ini terjadi perubahan letak tangki bensin yang awalnya berada di bawah bemper belakang menjadi di tengah samping kiri, sedangkan posisi ban serep yang semula diletakan di tengah samping kiri dipindah menjadi di bawah bemper belakang.
Sementara untuk versi Deluxe (Super G) terdapat perubahan khususnya pada lampu depan, grill, dan ditambahkan power steering.
Versi Grand Extra memiliki ciri penamaan LGX (Long Grand Xtra) SGX (Short Grand Xtra) terdapat penambahan tachometer, penambahan fender, Power Window, Alloy Wheel bermerek Enkei, dan AC double blower.
Tahun 1994 Lahir Toyota Kijang Mesin 7K
Pada tahun 1994 terdapat perubahan mesin menggunakan tipe 7K berkapasitas 1800 cc (naik 300 cc).
Selain itu, Toyota Kijang generasi ketiga juga menyediakan banyak rentang varian seperti : LX, LSX, LGX (untuk sasis panjang) SX, SSX, SGX (untuk sasis pendek).
Selain tipe-tipe tersebut diatas juga terdapat beberapa tipe buatan karoseri lokal, yaitu Rover (berubah menjadi RoverAce setelah mendapat keberatan dari produsen mobil Rover, Inggris), Jantan (Roda Nada Karya), dan Toyota Kencana. Raider dan Jantan kebanyakan menggunakan sasis panjang, Rover sasis pendek, dan Toyota Kencana mempunyai atap yang lebih tinggi dibanding Kijang biasanya.
Sampai saat ini, Toyota Kijang ketiga (baik seri Super dan Grand Extra) masih banyak di pasaran mobil di Indonesia dan masih dihargai mahal.
Toyota Kijang Soeharto Series
Pada menjelang akhir-akhir Toyota Kijang ketiga, kira-kira tahun 1995- 1996, varianToyota Kijang Soeharto Series diluncurkan dalam rangka memperingati 50 Tahun Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1995. Bentuknya masih sama dengan varian Grand Extra. Pembeda dari Toyota Kijang seri reguler adalah inilah seri pertama Toyota Kijang yang menggunakan transmisi otomatis 4 percepatan.
Varian ini juga dikembangkan untuk merayakan 75 Tahun Pak Harto ( 1921- 1996) dengan namaToyota Kijang Soeharto Series II. Penamaan seri Soeharto ini dikarenakan Soeharto juga ikut andil dalam meluncurkan Toyota Kijang pada tahun 1975. Harga Toyota Kijang Soeharto Series lebih mahal dari seri reguler, saat itu harganya mencapai Rp 100 juta/unit. Walaupun permintaan pasar untuk seri ini cukup tinggi, tetapi Toyota Kijang ini langka karena hanya diproduksi dari tahun 1995- 1996. Dengan diluncurkannya Toyota Kijang ini, makin mengukuhkan namanya menjadi kendaraan niaga pilihan masyarakat Indonesia.
Mesin Toyota Kijang Generasi III
Mesin pada awal generasi ini masih memakai tipe 5K namun memiliki daya kuda (horse power) yang lebih tinggi yakni 63 hp dari sebelumnya 61 hp. Transmisi menghadirkan 5 percepatan, dan 4 percepatan, yang sebelumnya hanya memakai 4 percepatan.
Varian Toyota Kijang Generasi Ke III
Pada generasi III, Toyota Kijang memiliki varian yang cukup banyak yakni Commando, dan Ranger. Varian Commando sebagai ciri Toyota kijang ini memiliki 4 pintu' dengan plihan:
*. Commando LSX (Kf50: 5 speed, Rem cakram depan).
*. Commando SSX (KF40: 5 speed, Rem cakram depan).
*. Commando LX (KF50: 4 speed).
*. Commando SX (KF40: 4 speed).
Ada pula Varian "Ranger" yang memiliki ciri memiliki 3 pintu dengan kode sasis 'KF40', dan memiliki sistem percepatan 5 speed (SSX), serta menggunakan sistem penghenti laju rem cakram pada bagian depan. Varian 3 pintu ini sangat jarang ditemukan, karena diproduksi hanya selama 3 tahun, antara 1987 sampai 1990.
Selanjutnya pada tahun 1991, Super Kijang mengalami perubahan pada sistem kemudi 'Rack & pinion' agar sistem kemudi lebih ringan, dan penyempurnaan pada Axle 3 kople untuk mengurangi getaran. Serta penambahan power steering.
Toyota Kijang Grand Extra Lahir
Setelah Agustus 1992, Toyota memasuki generasi perbaikan bodi mobil yang disebut sebagai Toyota Original Body. Sebuah proses pembuatan bodi mobil dengan mesin press dan metode las titik. Sampai saat ini, bisa dikatakan satu-satunya Kijang yang bebas dempul. Pada masa ini terjadi perubahan letak tangki bensin yang awalnya berada di bawah bemper belakang menjadi di tengah samping kiri, sedangkan posisi ban serep yang semula diletakan di tengah samping kiri dipindah menjadi di bawah bemper belakang.
Sementara untuk versi Deluxe (Super G) terdapat perubahan khususnya pada lampu depan, grill, dan ditambahkan power steering.
Versi Grand Extra memiliki ciri penamaan LGX (Long Grand Xtra) SGX (Short Grand Xtra) terdapat penambahan tachometer, penambahan fender, Power Window, Alloy Wheel bermerek Enkei, dan AC double blower.
Tahun 1994 Lahir Toyota Kijang Mesin 7K
Pada tahun 1994 terdapat perubahan mesin menggunakan tipe 7K berkapasitas 1800 cc (naik 300 cc).
Selain itu, Toyota Kijang generasi ketiga juga menyediakan banyak rentang varian seperti : LX, LSX, LGX (untuk sasis panjang) SX, SSX, SGX (untuk sasis pendek).
Selain tipe-tipe tersebut diatas juga terdapat beberapa tipe buatan karoseri lokal, yaitu Rover (berubah menjadi RoverAce setelah mendapat keberatan dari produsen mobil Rover, Inggris), Jantan (Roda Nada Karya), dan Toyota Kencana. Raider dan Jantan kebanyakan menggunakan sasis panjang, Rover sasis pendek, dan Toyota Kencana mempunyai atap yang lebih tinggi dibanding Kijang biasanya.
Sampai saat ini, Toyota Kijang ketiga (baik seri Super dan Grand Extra) masih banyak di pasaran mobil di Indonesia dan masih dihargai mahal.
Toyota Kijang Soeharto Series
Pada menjelang akhir-akhir Toyota Kijang ketiga, kira-kira tahun 1995- 1996, varianToyota Kijang Soeharto Series diluncurkan dalam rangka memperingati 50 Tahun Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1995. Bentuknya masih sama dengan varian Grand Extra. Pembeda dari Toyota Kijang seri reguler adalah inilah seri pertama Toyota Kijang yang menggunakan transmisi otomatis 4 percepatan.
Varian ini juga dikembangkan untuk merayakan 75 Tahun Pak Harto ( 1921- 1996) dengan namaToyota Kijang Soeharto Series II. Penamaan seri Soeharto ini dikarenakan Soeharto juga ikut andil dalam meluncurkan Toyota Kijang pada tahun 1975. Harga Toyota Kijang Soeharto Series lebih mahal dari seri reguler, saat itu harganya mencapai Rp 100 juta/unit. Walaupun permintaan pasar untuk seri ini cukup tinggi, tetapi Toyota Kijang ini langka karena hanya diproduksi dari tahun 1995- 1996. Dengan diluncurkannya Toyota Kijang ini, makin mengukuhkan namanya menjadi kendaraan niaga pilihan masyarakat Indonesia.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.